Foto : KIP
265 Pelajar SLTA Di Jaktim Ikuti Seminar Psikoedukasi
08 Nopember 2016
KATEGORI: Kesejahteraan Masyarakat
Kasus bunuh diri telah menjadi salah satu penyebab kematian yang cukup besar di dunia. Menurut data WHO tahun 2012, tercacat ada 800 ribu orang yang melakukan bunuh diri setiap tahunnya.
Untuk Indonesia sendiri, di tahun yang sama, kejadian bunuh diri mencapai 4,3 per 100.000 populasi. Kemudian pada tahun 2014, berdasarkan hasil penelitian di 128 kecamatan yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, angka kejadian bunuh diri mencapai 1,77 per 100.000 penduduk.
“Bunuh diri, menyebabkan kematian nomor dua tertinggi pada kelompok usia 15-29 tahun,” kata Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Timur Jayadi, saat berbicara pada acara Seminar Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa Pada Remaja Usia Sekolah, di Ruang Serba Guna Blok C Kantor Walikota Jakarta Timur, Selasa (8/11).
Untuk itu Sekko menyambut baik seminar psikoedukasi yang diadakan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini. Kegiatan ini dapat sebagai sarana komunikasi dalam memberikan informasi dan edukasi yang membahas perkembangan kesehatan jiwa remaja pada usia sekolah, melalui program mobile mental health service atau pelayanan kesehatan jiwa bergerak.
“Dari seminar ini tentunya kita ingin agar kasus bunuh diri pada kelompok anak dan remaja di wilayah DKI dapat ditekan semaksimal mungkin,” kata Sekko pada seminar yang dihadiri 265 pelajar SMA/SMK di Jakarta Timur tersebut.
Menurut Sekko, pesatnya perkembangan teknologi, informasi dan telekomunikasi dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi anak dan remaja yang secara mentalnya masih labil. “Selain bunuh diri, sekolah juga penting waspada terhadap pelaku kekerasan, terutama seksual yang kerap terjadi menimpa anak-anak di bawah umur,” paparnya. (Ajid/Kominfomas JT)