Gubernur DKI Canangkan Pembangunan Rusun di Cakung

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, mencanangkan pembangunan rumah susun (rusun), di lahan HPL 04, Jalan Kavling DPR (Kampung Pulo Jahe), RT 007/RW 09, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (7/10/2021).

"Di tempat, dibangun kampung susun produktif tumbuh Cakung, yang akan memfasilitasi 75 kepala keluarga, yang semula tinggal di kampung Bukit Duri," jelasnya.

Anies mengatakan, warga Bukit Duri tersebut terdampak program pembangunan normalisasi kali Ciliwung pada tahun 2016. Ia menjelaskan, proses pembangunan rusun tersebut membutuhkan waktu, karena wajib tertib administrasi dan perencanaan hingga fasilitas yang memumpuni.

Ia menyebutkan, pembangunan rusun tersebut dikonsepkan dengan perkampungan yang secara rancangannya menfasilitasi interaksi sosial nantinya. Ia menginginkan walaupun bangunan berupa rusun namun, lingkungan sosialnya tetap seperti kampung, agar sosial di rusun tersebut dapat tercipta dengan baik.

Kemudian, Anies menyampaikan, di setiap unit nantinya akan ada mezanin (ruang untuk bekerja), agar ada kenyamanan bagi penghuni untuk menjalankan work from home (WFH), mengingat di masa pandemi Covid-19. Baginya, WFH menjadi solusi terbaik dalam mencegah penyebaaran Covid-19, namun tetap beraktifitas dari rumah guna menjalankan perekonomian.

Anies menambahkan, rusun tersebut juga merupakan hunian yang ramah lingkungan, dengan mengolah air yang baik dan mengolah sumber daya alam yang ramah lingkungan.

"Bagi Kami, siapapun di kota ini, berhak untuk mendapatkan keadilan, berhak mendapatkan kesetaraan kesempatan, termasuk ketika masuk urusan perumahan. Mudah-mudah Maret 2022 akan tuntas, mereka bisa tinggal di sini dengan waktu yang permanen," lugasnya.

Sementara itu, Perencana Kampung Susun Produktif Tumbuh Kelurahan Jatinegara, Yu Sing, menyampaikan, konsep dari rusun tersebut adalah rumah panggung, karena menurutnya kota Jakarta terletak di pesisir, dekat dengan air, maka Ia mendesain rusun tersebut dengan rumah panggung.

"Desain ini Kita coba mengaptasi, kondisi Jakarta yang ada di pesisir yang harus menerima air yang begitu banyak dan sekarang akan tambah banyak, dengan membuat bangunan panggung dan jalan di lingkungannya juga panggung," tandasnya.

Perwakilan bekas warga Bukit Duri, Sandiawan Sumardi, menyampaikan, harapan warga dapat memanfaatkan fasilitas yang dirancanag sebaik mungkin, terutama ruang yang telah disediakan untuk lebih produktif di rumah yakini mezanin, yang menjadi ruang kerja bagi penghuni, demi meningkatkan kelas ekonomi warga.

"Kampung susun ini ada ruang-ruang ekonomi, diandalan setelah tinggal 5-10 tahun, warga itu akan naik kelas secara ekonomi tapi juga secara sosial, secara budaya juga, dan tentu saja menjadi manusia yang mandiri, itu harapan dari warga," tuturnya. (AD)