Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dengan kegiatan `Mencanting Batik Rekor MURI Wali Kota, ASN, dan Masyarakat se-Jakarta Timur Bersama Rolupat` dengan 1.000 peserta secara daring, Selasa (12/10/2021).
Ada 85 titik lokasi mencanting batik di wilayah Jakarta Timur dengan melibatkan seluruh ASN dari 10 Kecamatan, dan 65 Kelurahan se-Jakarta Timur, yang berpusat di Kantor Wali Kota Jakarta Timur.
Kegiatan `Mencanting Batik Rekor MURI Wali Kota, ASN, dan Masyarakat se-Jakarta Timur Bersama Rolupat` tersebut turut diikuti oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Jakarta Timur, Diah Anwar. Hadir pula Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Hendra Hidayat, dan Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur, Fredy Setiawan.
“Alhamdulillah hari ini Pemkot Jakarta Timur dapat rekor MURI, tapi yang terpenting bukan sekedar rekor MURI-nya tapi budaya kita bisa dilestarikan di Jakarta Timur dengan cara membatik,” ujar Wali Kota.
Baginya, budaya membatik dan Batik sendiri sendiri adalah dari leluhur yang harus diteruskan ke generasi milenial melalui membiasakan mencanting Batik. Dengan pembiasaan tersebut, mencanting Batik juga bisa menjadi peluang bisnis, salah satunya di masa pandemi Covid 19 saat ini.
“Alhamdulillah warga antusias sekali. Kita akan evaluasi setiap bulan bagaimana, sejauh mana hasilnya dari mencanting ini, kita harus melestarikan Batik ini untuk menjadi budaya di wilayah Jakarta Timur, dan menciptakan hasil Batik khas Jakarta Timur,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Jakarta Timur, Diah Anwar, menyebutkan, kegiatan ini yang masuk dalam salah satu 10 program PKK Jakarta Timur.
“Selanjutnya, Kita akan melestarikan program membatik dan mencanting ini sebagai warisan budaya bangsa,” katanya.
Selain itu, Senior Manager MURI, Yusif Ngadri, mengatakan, MURI mencatat misi Pemerintah Kota Jakarta Timur bersama Tim Penggerak PKK dalam kegiatan ini untuk mencintai sekaligus melestarikan budaya Batik di masyarakat.
“Belajar membatik adalah hal yang tidak mudah. Ini butuh ketelatenan, dan kesabaran. Sebagai warisan budaya yang diakui dunia, bagaimana tetap menumbuhkan minat generasi muda untuk mengenal Batik dan juga berkreasi dengan Batik,” jelas Yusif. (JS)