Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Timur Junaidi membuka kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) bagi aparat Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2016, di Ruang Pola Kantor Walikota, Rabu (13/4). Kegiatan yang diadakan Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Jakarta Timur ini bertujuan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender.
Hadir pada kegiatan ini Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Jakarta Timur Hendry Novtrizal, Komisaris Utama PT BISA Hertomo Heroe selaku nara sumber, para Pengendali Program Layanan Keluarga Berencana (PPLKB) Kecamatan, perwakilan dari RSUD Budhi Asih dan RSUD Pasar Rebo, serta unsur terkait lainnya.
Sekko mengatakan, pengarusutamaan gender atau disingkat PUG sebagai salah satu bentuk strategi pembangunan yang telah menjadi komitmen pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera sejak tahun 2000. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.
“Pengarusutamaan gender salah satu bentuk strategi pembangunan yang dijadikan komitmen pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Sesuai Instruksi Presiden tahun Nomor 9 Tahun 2000,” kata Sekko.
Sekko menambahkan, perencanaan responsif gender merupakan bentuk perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender yang dilakukan melalui sesuai dengan Pergub Nomor 37 Tahun 2012. ”Pengintegritasian pengalaman, aspirasi kebutuhan, potensi dan penyelesaian permasalahan perempuan dan laki-laki,” tambahnya.
Menurutnya, perencanaan dan penganggaran responsif gender, merupakan perencanaan yang disusun dengan mempertimbangkan empat aspek diantaranya, akses, partisipasi, kontrol dan manfaat yang dilakukan secara setara antara perempuan dan laki-laki.
Sekko berharap, kegiatan ini dapat diikuti dengan baik, sehingga kedepan dapat mengetahui bahwa perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama dalam membangun tanpa adanya perbedaan.
“Harapan kedepanya, agar kita semua mengetahui bahwa kaum perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama dalam hal pembangunan. Tidak ada pembedaan lagi antara laki-laki dan kaum perempuan,” pungkasnya. (Ajid/Kominfomas JT)