Jakarta Timur Akan Miliki Pasar Induk Ayam

Jakarta Timur dalam waktu dekat akan memiliki pasar induk khusus ayam. Anggaran untuk pembangunan pasar induk ayam tersebut akan diusulkan dalam APBD perubahan tahun 2015.

Rencana ini disampaikan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, saat melakukan melakukan sidak ke lokasi penampungan ayam yang berada di samping Kantor Lurah Pisangan Baru, Selasa (20/1).  Wagub yang didampingi Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, sempat melakukan dialog dengan pengusaha ayam yang ada di lokasi tersebut.

“Kita berencana akan membangun pasar induk ayam di Jakarta Timur, pasar tersebut nantinya akan digunakan  untuk menampung satu juta ekor ayam per harinya. Sehingga nanti tidak ada lagi penampungan dan pemotongan ayam di tengah pemukiman warga karena itu sangat mengganggu,” kata Djarot.

Djarot mengatakan, hampir semua pasar tematik ada di Kota Administrasi Jakarta Timur, mulai dari pasar induk sayur dan buah yang ada di Kecamatan Kramatjati, pasar Gembrong yang menjual khusus mainan, dan pasar Rawa Bening yang menjual batu akik yang berada di Kecamatan Jatinegara.

“Kedepan juga berencana akan membuat pasar induk ayam untuk memudahkan para pengusaha untuk langsung mendistribusikan ayamnya ke para pedagang secara grosir maupun eceran. Untuk itu dibutuhkan kerjasama dan dukungan para pedagang ayam semua untuk memperhatikan kebersihan, keamanan, dan penataanya karena tidak bisa hanya Pemerintah saja yang melakukannya. Para pedagang juga harus membantu Walikota, camat dan lurahnya,” papar Djarot.

Menurutnya, pasar induk ayam ini harus benar-benar memperhatikan penataan lingkungannya. Jika ada satu ekor ayam saja mati terkena penyakit maka semua ayam juga akan terkena. “Saya mengetahui betul seluk beluk tentang ayam karena daerah asal saya di Blitar juga merupakan salah satu sentra penjualan ayam,” katanya.

Djarot mengatakan, selama ini lokasi penampungan dan pemotongan ayam di Jakarta Timur tersebar diberbagai lokasi dan mempersulit pengelolaan serta pengawasan kepada mereka. Untuk itu perlunya satu lokasi sebagai pusat mereka menampung dan memotong ayam sehingga penataannya bisa lebih komprehensif.

“Lokasi untuk pasar induk ayam ini harus sesuai dengan peruntukkannya terkait dengan proses pengolahan limbahnya harus jelas, dan jangan sampai limbah ini mengganggu warga sekitar. Limbah tidak boleh dibuang sembarangan karena penyakit pada ayam mudah menular baik ke ayam lain atau menular kepada manusia seperti flu burung, ” tukasnya. (Idham/Kominfomas JT)