Jakarta Timur, (22/3/2024) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Administrasi Jakarta Timur 2024, di Ruang Serbaguna Blok C, Kantor Walikota Jakarta Timur, Jumat (22/3/2024).
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Heru mengimbau agar masyarakat lebih selektif dalam mengusulkan program prioritas dikarenakan kondisi global yang tidak menentu dan akan berimbas pada Indonesia, termasuk Provinsi DKI Jakarta.
“Dengan kondisi global saat ini, kita harus waspada dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025. Oleh karena itu, kita harus selektif dalam mengusulkan program prioritas di Musrenbang yang akan dituangkan dalam RKPD tahun 2025. Saya berterima kasih sejak dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga tingkat kota, Musrenbang Jakarta Timur sudah selektif terhadap program yang sangat dibutuhkan dan prioritas bagi masyarakat,” kata Pj. Gubernur Heru, Jumat (22/3).
Pj. Gubernur Heru memaparkan, salah satu program prioritas yang harus terus dilanjutkan pada 2025 adalah penanganan banjir di Jakarta Timur. Meski titik-titik banjir di wilayah tersebut sudah berkurang, dengan terus terjadinya penurunan permukaan tanah maka perlu dibangun sistem polder dan embung. Ia juga mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur untuk membangun sumur resapan yang dapat digunakan sebagai wilayah tangkapan air untuk meminimalisasi terjadinya banjir.
“Di wilayah Jakarta Timur, banjir sudah agak berkurang. Namun di area tertentu masih banjir karena kita melihat penurunan permukaan tanah yang terus berlangsung. Maka sudah seharusnya di sejumlah titik ada sistem polder dan membuat embung. Terima kasih Forkopimda Jakarta Timur terus bersemangat membuat embung. Sehingga air bisa ditamping sementara di embung-embung Jakarta Timur dan bisa mengurangi beban wilayah Jakarta Utara karena dihambat dulu di sini,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Walikota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, Musrenbang jadi harapan masyarakat, karena didalamnya terdapat usulan-usulan warga seperti penanganan banjir, peningkatan ekonomi, penurunan stunting dan juga pembangunan sarana pendidikan. Terutama Program Prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang jadi fokus utama dalam Musrenbang.
“Tentunya program masih seperti yang lalu, masih sarana prasarana, seperti penanganan banjir, peningkatan ekonomi, upaya penurunan stunting dan sebagainya, itu skala prioritas. Sejalan juga dengan provinsi kita sinergikan, bagaimana menyejahterakan warga Jakarta Timur dengan lingkungan yang baik, lingkungan yang bebas banjir, asri, dan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, Musrenbang tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur menghasilkan 2.465 usulan. Usulan ini merupakan hasil dari tahapan Rembuk RW, Musrenbang tingkat Kelurahan, hingga Musrenbang tingkat Kecamatan.
Dari jumlah tersebut sebanyak 497 usulan dikerjakan pada 2024 atau tahun berjalan. Sebanyak 1.411 usulan lain dikerjakan 2025, dan sisanya 557 masih dalam proses diakomodir.
“Harapan Musrenbang ini bisa membantu masalah-masalah yang ada di warga kita, bagaimana kita pemerintah hadir, bisa memberikan pelayanan yang terbaik buat masyarakat, membangun sarana, prasarana, infrastruktur yang baik, sehingga wajar Jakarta dikatakan ‘Global City’,” tutupnya. (AD)