Posko Kesehatan Terminal Terpadu Pulo Gebang Tetap Aktif Hingga 18 April

Jakarta Timur, (15/4/2024) - Posko Kesehatan masih tetap disiagakan di Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur hingga 18 April mendatang.  Posko yang berada di lantai mezanine terminal kedatangan beroperasi 24 jam. 

Walikota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar mengatakan, Posko Kesehatan yang didirikan Suku Dinas Kesehatan dan PMI Kota Jakarta Timur sangat bermanfaat bagi warga yang mudik maupun yang kembali dari kampung halaman melalui Terminal Terpadu Pulogebang. Selain Sudin Kesehatan dan PMI, posko melibatkan BNNP. 

"Posko Kesehatan ini disiapkan untuk melayani pemudik maupun awak bus. Karena itu diharapkan petugas pro aktif menanyakan pada pemudik maupun warga yang telah kembali usai mudik, jangan malah menunggu warga datang melapor ke posko kesehatan," kata Walikota, Senin (15/4/2024). 

Walikota menilai, pro aktif petugas diperlukan karena terkadang ada warga yang gengsi untuk mendatangi Posko Kesehatan karena malu. "Karena itu, petugas yang melakukan jemput bola, menanyakan pada pemudik maupun yang baru tiba di terminal ini," jelasnya. 

Plt Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Inu Harimurti, menambahkan Posko Kesehatan  disiagakan sepanjang 3-18 April. Petugas yang berjaga berasal dari puskesmas di 10 kecamatan yang bertugas secara bergantian. Posko juga menyiagakan 2-3 ambulans setiap harinya untuk melayani gawat darurat dan antisipasi jika ada yang harus dirujuk ke rumah sakit terdekat. 

"Mereka dibantu dari unsur PMI dan BNNP serta Sudin Perhubungan. Setiap hari dibagi dalam tiga shit dimana setiap shift dijaga oleh 7-8 orang. Mereka bertugas memeriksa kesehatan pengemudi, awak bus, hingga penumpang," ungkap Inu. 

Dalam kesempatan itu, ia mengimbau para pengemudi yang kelelahan untuk istirahat. Termasuk yang tensinya sedang tinggi dianjurkan untuk tidak mengemudi terlebih dulu demi keamanan dan keselematan penumpang. 

Sementara itu, Petugas Pelayanan Kesehatan Terminal Terpadu Pulogebang, Eko Dwi Yanto, menjelaskan total jumlah pengemudi yang diperiksa dari tanggal 3-14 April mencapai 348 orang. Termasuk 15 pengemudi yang diperiksa kesehatannya pada Minggu, (14/4/2024). 

"Dari 15 orang itu tercatat, 10 orang dinyatakan layak mengemudi, empat orang boleh mengemudi namun degan catatan. Satu pengemudi lainnya dinyatakan tidak layak mengemudi sehingga perlu diganti sopir cadangan," terang Eko.  (JS)