Kelurahan Kalisari Gunakan Ekstrak Nasrei Sinergi dengan Politeknik Kemenkes Jakarta II untuk Berantas DBD

Jakarta Timur, (17/5/2024) – Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, dr.Herwin Meifendy, menghadiri kegiatan Program Kemitraan Wilayah (PKW) Penggunaan ekstrak nasrei sebagai larvasida Aedes Aegypti (Nyamuk Demam Berdarah), di Aula Kantor Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur, Jumat (17/5/2024).

Program ini bersinergi dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II dalam rangka membantu pemerintah dalam menekan kasus DBD. Kegiatan diwarnai penandatanganan komitmen kerjasama penurunan angka kasus DBD yang dilakukan Camat Pasar Rebo Mujiono, Lurah Kalisari Siti Nurhasanah serta Ketua Jurusan Farmasi dan Makanan Politeknik Kemenkes Jakarta II Ai Emilia.

Kerjasama antara Kecamatan Pasar Rebo dan Kelurahan Kalisari dalam penggunaan ekstrak nasrei disambut baik dr.Herwin. Ia mengapreiasi berbagai upaya mereka dalam menurunkan angka kasus DBD. 

“Selain PSN, program menggerakkan satu rumah, satu kader jumantik, serta yang paling baik kerjasama dengan akademisi Politeknik Kemenkes Jakarta II, yang menemukan larvasida dari ekstrak nasrei, campuran kulit nanas dan serai. Ekstrak nasrei ini untuk membuat larvasida seperti bubuk abate jadi bisa memutus mata rantai perkembangan telur atau jentik nyamuk Aedes Aegypti. Mudah-mudahan dengan adanya tambahan kerjasama ini bisa mengurangi angka DBD di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, khususnya di Kelurahan Kalisari,” jelasnya.

Camat Pasar Rebo, Mujiono, menilai sosialisasi ekstrak nasrei menjadi alternatif dalam pencegahan DBD. “Hari ini di Kelurahan Kalisari menggelar sosialiasi tentang ekstrak nasrei, yaitu obat mencegah adanya larva nyamuk Aedes aegypti atau DBD yang berbahan alami, yang di buat oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Saat ini mereka melakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk warga Kelurahan Kalisari,” kata Mujiono. 

Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut bisa membantu mengurangi kasus DBD di Kelurahan Kalisari. “Terima kasih kepada Poltekkes Kemenkes Jakarta II yang telah memilih Kelurahan Kalisari sebagai bentuk kerjasama. Semoga dalam bidang lain bisa melakukan kerjasama,” ungkapnya.

Kecamatan Pasar Rebo sendiri sudah melakukan berbagai upaya dalam menurunkan kasus DBD, di antaranya larvasida massal, PSN serta memberikan hukuman kepada RW yang tertinggi kasus DBD. 

“Kami memberikan bendera hitam yang menandakan wilayah RW tersebut rawan DBD sedangkan bagi RW yang selama bulan Januari hingga April tidak ada kasus DBD, kita berikan piagam penghargaan agar bisa memberikan motivasi kepada RW yang lain bisa melakukan hal yang sama dalam mencegah kasus DBD, serta mengaktifkan kembali satu rumah satu kader Jumantik. Ini terus dilakukan agar tidak ada lagi kasus DBD ataupun menurunkan angka kasus DBD di wilayah Kecamatan Pasar Rebo,” jelasnya. (JS)