Proyek LRT Fase 1B Jakarta Velodrome - Manggarai Capai 22,4 Persen

Jakarta Timur, (18/7/2024) - Pembangunan Proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta sudah mencapai 22,4 persen. Hal tersebut disampaikan Ramdani, selaku Direktur Proyek LRT Jakarta fase 1B Jakpro, Kamis (18/7/2024). 

Perhitungan minggu ke-42 atau per tanggal 14 Juli 2024, dengan deviasi positif. Progres pekerjaan utama telah berlangsung untuk struktur atas atau upper structure, terutama untuk 1 km pertama. Untuk area 5,4 km lainnya, sebagai komitmen Jakpro dalam menyelesaikan Proyek LRT Jakarta Velodrome–Manggarai pada Agustus 2026, tengah berlangsung pekerjaan pondasi atau sub-structure dan juga beberapa pekerjaan upper structure. 

Total 44 titik pier atau kolom sudah berdiri 41 pier head atau kepala kolom telah terpasang. Progres pada 1 km pertama menjadi prioritas karena adanya milestone test track yang direncanakan pada September 2024. 

“Jadi sekarang secara aktualnya 22,4 persen, jadi kita deviasi positif. Jadi kita nanti di pertengahan September nanti direncanakan ada tes track 1 kilometer. Kami berharap kereta dapat berjalan dari Stasiun Velodrome ke Stasiun Rawamangun sepanjang 1,1 kilometer,” ujarnya. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, proyek LRT Jakarta phase 1B akan melewati 5 stasiun, terdiri dari Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP,  Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai. Jarak satu stasiun ke stasiun lain sekitar 1-2 menit. 

Dengan terbangunnya fase 1B, ditargetkan akan mengangkut 80.000 penumpang per hari. Pembangunan LRT fase 1B tersebut bertujuan meningkatkan moda transprotasi yang nyaman dan terkoneksi, sehingga masyarakat dapat beralih ke moda transportasi sehingga dapat mengurangi kemacetan dan polusi. 

“Tentunya nanti tujuan akhirnya kita bisa mengintegrasikan di Stasiun central di Manggarai sehingga integrasinya bisa semakin banyak antara moda LRT Jakarta dengan moda-moda lain di Manggarai. Ini salah satu inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan memberikan publik tranportasi masa yang nyaman yang aman buat masyarakat Jakarta, sehingga dengan adanya fasilitas publik transportasi yang nyaman itu memborong masyarakat untuk pindah dari kendaraan pribadi menuju publik transportasi seperti LRT Jakarta,” pungkasnya. (AD)