Jakarta Timur, (24/7/2024) - Sebanyak 400 orang mengikuti kegiatan Strafikasi Sekolah/Madrasah Sehat Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur tahun 2024 di Ruang Pola Lantai 2 Gedung Blok A, Kantor Walikota Jakarta Timur, Rabu (24/7/2024). Kegiatan dibuka Wakil Walikota Administrasi Jakarta Timur, Iin Mutmainnah.
Wakil Walikota menjelaskan, tujuan utama Strafikasi Sekolah Madrasah Sehat yakni menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan menjadikannya sebagai suatu budaya di lingkungan sekolah.
"Saya harapkan dari sekolah negeri dan swasta ini di wilayah Jakarta Timur mendapatkan pembinaan. Jadi bukan hanya pembinaan dari kesehatan dan pendidikan saja, tetapi pembinaan dari semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang menjadi pembinaan kepada warga di sekolah, dalam menerapkan perilaku PHBS dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing," jelasnya.
Selain itu, Iin menyampaikan pembinaan bukan hanya sekali, atau setahun bahkan pembinaan harus dilakukan terus menerus. Jadi menurutnya, jika ada salah satu sekolah yang sudah menjadi predikat paripurna mereka bisa mengajak minimal dua sekolah pendamping sebelum dilakukan pembinaan dari tingkat kota, sehingga dapat lebih cepat dalam pihak sekolah menerapkan program stratifikasi sekolah madrasah sehat.
"Jadi saya kira pihak sekolah juga harus melakukan inovasi dari segi keterbatasan dana yang menjadi kendala. Saya kira jika itu dilakukan dapat mempercepat proses perubahan menjadi tahapan sekolah menjadi predikat paripurna," ujarnya.
Plh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Timur, Merry Efni Juwita, menjelaskan Strafikasi Sekolah/Madrasah Sehat Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur terbagi dalam dua sesi, yaitu sesi pertama 200 orang dan sesi siang 200 orang. Setiap sesi merupakan perwakilan dari 5 kecamatan dari 10 kecamatan di Jakarta Timur, perwakilan sekolah negeri dan swasta. Untuk TK sebanyak 13 sekolah, SD 28 sekolah, SMP 22 sekolah, SMA 18 sekolah, SMK 10, RA 8, MI 9, MTS 8, dan MA 3.
"Jadi total 119 sekolah yang mengikuti kegiatan ini," paparnya. (JS)