Jakarta Timur, (3/10/024) - Dua sekolah di Jakarta Timur meraih trofi penghargaan Adiwiyata Mandiri. Keberhasilan lainnya diraih enam sekolah dengan merebut sertifikat penghargaan Adiwiyata Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sukses itu diumumkan dalam kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Auditorium Dr. Ir. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Rabu (2/10/2024). Acara dihadiri langsung Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong,
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tahun ini, sebanyak 35 sekolah di DKI Jakarta meraih penghargaan. Enam sekolah meraih Adiwiyata Mandiri dan 29 sekolah merebut Adiwiyata Nasional.
Menurut Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Timur, Eko Gumelar Susanto, Jakarta Timur diwakili delapan sekolah. Sekolah tersebut yakni Adiwiyata Mandiri diraih SMPN 193 Jakarta dan SDN Pekayon 18 Pagi, sedangkan yang meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional, yakni SDN Gedong 05 Pagi, SDN Cibubur 04 Pagi, SDN Pondok Ranggon 01 Pagi, SDN Bambu Apus 04 Pagi, SDN Ciracas 7 Pagi, dan SDN Rambutan 03 Pagi
Atas sukses itu, kedelapan sekolah mendapat apresiasi karena berhasil membuat inovasi pendidikan yang peduli lingkungan sehat, bersih serta lingkungan yang indah, dengan melibatkan semua elemen di lingkungan sekolah sehingga berhasil dalam melakukan membangun wawasan pendidikan lingkungan untuk siswa-siswinya.
"Sekolah Adiwiyata sendiri bertujuan untuk membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang dan akan datang," kata Eko saat dihubungi tim Sudin Kominfotik Jakarta Timur, Kamis (3/10/2024).
Sementara itu, Antoni Pardede, Kepala Sekolah SDN 04 Cibubur Pagi, menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Alhamdulillah SDN 04 Cibubur Pagi mendapatkan penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional. Ini merupakan capaian yang memuaskan buat kami. Mudah-mudahan SDN Cibubur 04 Pagi bisa mempertahankan, Adiwiyata Nasional nya dan bisa melanjutkan Adiwiyata Mandiri," ucapnya.
Menurutnya, penghargaan Adiwiyata Nasional yang mereka raih bukan hanya sekedar penghargaan saja tetapi bagaimana kebiasaan anak-anak di sekolah yang memiliki rasa kepedulian dengan lingkungan sekolah.
"Untuk meraih penghargaan Adiwiyata Nasional tentunya tidak mudah. Kami ada empat komponen yang pertama melakukan kebijakan berbasis lingkungan, kedua kebijakan partisipatif yang melibatkan seluruh sekolah terutama para siswa, ketiga kurikulum berbasis lingkungan hidup, dan yang terakhir perbaikan prasarana sekolah dan lingkungan sekolah," jelasnya. (JS)