Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana meninjau pintu air Waduk Rawa Babon di Jalan Darussalam RT 011/RW 04 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Senin (29/8). Peninjauan tersebut guna melihat pintu air yang amblas pasca hujan deras Sabtu (27/8) yang mengakibatkan air meluap kemukiman warga.
Dampak pintu air yang longsor mengakibatkan saluran tertutup material. Air pun tidak bisa mengalir normal ke saluran penghubung Kali Cipinang sehingga meluap kepemukiman warga. Sedikitnya ada 20 rumah warga yang tergenang air dengan ketinggian 60 cm, di Jalan Haji Bain, RT 001 dan RT 003/ RW 08 Kelurahan Kelapa Dua Wetan.
Walikota mengatakan, banjir disebabkan waduk tersebut tidak lagi mampu menampung air pasca hujan dengan intensitas yang cukup deras, Sabtu (26/8). “Curah hujan memang sedang tinggi saat ini. Kemudian ada pintu air yang longsor sehingga air tidak bisa mengalur ke saluran penghubung. Dan ini kita meninjau kondisinya, untuk saya minta untuk segera ditindaklanjuti untuk dibenarkan dan dicari solusinya terhadap genangan,” kata Walikota.
Walikota menambahkan, pihak Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur telah menurunkan satu pompa mobile untuk mengatasi genangan di pemukiman tersebut. “Sudah ada pompa mobile dengan kapasitas 250 liter per detik. Kita juga akan membuat saluran air kecil di dekat pintu air,” tambahnya.
Kendati demikian Walikota meminta kepada Suku Dinas Tata Air serta Lurah dan Camat untuk segera merespon cepat dampak akibat longsornya pintu air Waduk Rawa Babon tersebut. ” Ya saya meminta kepada Suku Dinas Tata Air untuk segera membenahi, seperti dilakukan pembuatan beronjong. Dengan membuat saluran kecil tadi dan membetulkan pintu airnya agar air kembali mengalir. Juga kepada lurah dan camat untuk membantu para warga yang rumahnya tergenang,” imbuhnya.
Sementara itu Lurah Kelapa Dua Wetan Budy Hartati menjelaskan, pintu air longsor pada hari Minggu (28/8), sekitar pukul 01.00 dini hari. Kemudian air mulai meluap kemukiman warga sekitar pukul 02.00.
“Sejauh ini tidak ada warga yang diungsikan. Banjir yang terjadi akibat luapan dari waduk ini karena pintu air yang tidak berfungsi. Kemudian diperparah dengan longsornya tanah di dekat pintu air,” pungkasnya. (Ajid/Kominfomas JT)