21 Unit Street Sweeper Mulai Dioperasikan Untuk Bersihkan Jalanan Ibukota

Sebanyak 21 unit mobil penyapu jalan (street sweeper) dioperasikan Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta untuk membersihkan jalanan ibukota mulai bulan ini. Diharapkan mobil ini bisa membantu kerja para penyapu jalan, khususnya untuk membersihkan sisa-sisa sampah dari acara yang digelar di jalan-jalan protokol.

"Tujuannya untuk membantu petugas penyapu jalan membersihkan sampah di jalan- jalan protokol. Selain itu petugas  penyapu jalan juga merasa  aman dan tidak perlu lagi khawatir kesambar mobil," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas Kusumadewi, Rabu (4/3/2015).

Dituturkan Tyas,  pembelian mobil penyapu sampah otomatis tersebut dapat menghemat anggaran. Pasalnya, pembelian kendaraan tersebut menggunakan sistem  e-catalog di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), jadi ada penghematan sekitar 4 persen.

"Dengan mengunakan sistem e-catalog kita bisa hemat 4 persen hingga 10 persen," ujar Tyas.

Menurutnya, untuk mobil penyapu jalan jenis kecil, harganya Rp 2,8 miliar per armada, sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk membeli 16 armada mencapai Rp 42 miliar. Sedangkan harga mobil penyapu jalan jenis besar per armada Rp 4,2 miliar atau Rp 25 miliar untuk 6 armada. Total Dinas Kebersihan DKI menghabiskan Rp 67 miliar untuk membeli 21 unit mobil penyapu jalan untuk membersihkan jalan-jalan protokol di Ibukota Jakarta.

Senada dengan Tyas, Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Timur Marnaek Siahaan secara teknis mengatakan, street sweeper tipe besar berkapasitas tampung 5.000 liter sampah, sedangkan tipe kecil kapasitas 2.500 liter. Kemampuannya, dapat menyapu sampah sepanjang 15 km jalan per jam. Armada ini dilengkapl vakum untuk menghisap sumbatan sampah di saluran air dan pompa tekanan untuk membilas jalan dan trotoar.

"Sudah kita operasikan sesuai jadwal, sasarannya yaitu jalan-jalam protokol yang ada di Jakarta Timur seperti Jalan Raya Mabes Hankam, Jalan Halim Perdana Kusuma dan Jalan Dr.Sumarno," tukas. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)