Walikota Yakin Jaktim Kembali Raih Piala Adipura

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengaku optimis, Jakarta Timur meraih Piala Adipura tahun ini. Menurutnya, berbagai persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari dengan secara rutin menggelar aksi kebersihan Minggu pagi yang melibatkan masyarakat.

“Kalau ada dukungan dari masyarakat, saya yakin Piala Adipura ada dapat diraih,” kata Walikota, di kantornya, Selasa (31/3).

Bambang mengungkapkan, metode penilaian lomba Piala Adipura mengalami perbedaan, bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bila dahulu, titik-titik penilaian sudah diketahui, saat ini semua wilayah kota akan dinilai.

“Sekarang semua wilayah menjadi titik penilaian Adipura. Semua akan dilihat oleh tim penilai secara serentak,” ujarnya.

Namun Bambang mengaku tidak khawatir dengan model penilaian seperti ini. Pasalnya, seluruh jajarannya, Camat dan Lurah sudah bekerja membenahi wilayah masing-masing dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

“Setiap minggu dilakukan kerja bakti di seluruh kelurahan dan kecamatan,” kata Bambang.

Seperti pada aksi kebersihan Minggu kemarin (29/3), dilakukan secara serentak di 10 kecamatan. Selain melibatkan masyarakat, aksi tersebut juuga didukung saran dan prasarana, seperti gerobak motor 7 unit, kendaraan besar 2 unit dan kendaraan kecil 39 unit.

Personil yang diterjunkan sebanyak 1.928 orang dengan volume sampah terangkut sebanyak 347,5 M3. “Selain menggelar aksi kebersihan secara terus-menerus, melalui Camat dan Lurah  juga selalu mendororong masyarakat agar peduli terhadap lingkungan mereka masing-masing,” katanya.

Selain berbagai persiapan yang dilakukan tersebut, dirinya juga meminta agar para Camat dan Lurah untuk menjaga kondisi wilayah yang sudah bersih dan tertata. Menurut Bambang, salah satu yang harus diperhatikan yaitu soal pembakaran sampah. Bila tim penilai menemukan adanya pembakaran sampah, maka hasil penilaiannya akan jatuh. Selain itu, hal yang membuat tinggi penilaian yaitu terdapatnya pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), di kantor-kantor pemerintah, sekolahan dan pasar.

“Kalau ada pengolahan sampah 3 R, nilainya akan tinggi yaitu mencapai 80,” katanya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)