Sekko Buka Acara Penerapan Pencegahan Kekerasan Pada Anak

Dalam rangka memberikan pemahaman kepada para peserta didik  tentang pentingnya pencegahan kekerasan terhadap anak di sekolah, Sudin Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Jakarta Timur menyelenggarakan kegiatan Penerapan Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Sekolah Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2018, Senin (3/9).

“kegiatan ini bertujuan menciptakan komitmen dari tenaga pendidik dan orang tua serta semua pihak untuk mewujudkan sekolah di Jakarta Timur menjadi sekolah ramah anak yang bebas dari kekerasan, “ ujar Sekretaris Kota Jakarta Timur Usmayadi saat membuka kegiatan di SMPN 252 lantai 2, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Menurut Sekko kegiatan ini sangat penting bagi para generasi penerus bangsa, “Anak-anak harus menjadi perhatian utama bagi orang tua dan guru –guru disekolah, ajarkan anak-anak untuk  berprilaku baik dan santun, tanamankan moral-moral positif agar terbebas dari perilaku negatif seperti tawuran, narkoba maupun hubungan seks bebas,"kata Sekko.

Dihadapan 75 orang dari perwakilan dari 15 sekolah di Jakarta Timur, Sekko berharap seluruh siswa sekolah  diwilayah Jakarta Timur untuk stop melakukan tindak kekerasan dilingkungan sekolah maupun diluar.  

Sedangkan Kepala Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Jakarta Timur Fetty Fatimah mengatakan, Kegiatan ini diselenggarakan 3 hari terhitung sejak tanggal 3 sampai dengan 5 September 2018.

“Pada hari Senin kegiatan dilakukan di SMPN 252 Kelurahan Pondok Kelapa, hari Selasa di SMPN 52 Kelurahan Cipinang Muara, dan hari Rabu di SDN 01 Kelurahan Ujung Menteng, ," Jelasnya.

“Saya berharap kegiatan ini dapat mewujudkan sekolah layak anak yang aman di Jakarta Timur karena bebas dari kekerasan terhadapan anak,  maka terbentuklah pendidik yang ramah anak," ungkapnya lebih lanjut.

Selain itu Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program Jakarta Timur dalam membangun kesadaran masyarakat di sektor pendidikan terutama  kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah,"katanya.

“Jakarta Timur sudah mendapatkan predikat Kota layak anak tingkat Madya, kedepannya seluruh sekolah di Jakarta Timur menjadi sekolah yang ramah anak, untuk itu saat kita harus mengantisipasi perkembangan teknologi yang berdampak negatif, dan para  pengajar harus bisa mengatasinya agar tidak lagi terjadi kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah,” jelasnya.