Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar membuka sosialisasi mekanisme pelaporan Person in Charge (PIC) wilayah Jakarta Timur, di Ruang Pola Lantai 2 Blok A Kantor Walikota, Senin (5/11).
Wali Kota, mengatakan, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur sangat mendukung mekanisme pelaporan PIC yang terintegrasi dengan Jakarta Smart City sehingga respons tanggap bencana menjadi lebih cepat dan akurat.
Melihat pentingnya program tersebut, Wali Kota berserta jajaran terkaitnya menginginkan relawan PIC yang berjumlah 615 orang yang tersebar di 47 Kelurahan diwilayah Jakarta Timur memahami mekanisme pelaporan PIC.
“Sosialisasi ini bertujuan agar bagi Aparatur Sipil Negara( ASN) dan masyarakat yang tergabung dalam relawan PIC memahami mekanisme pelaporan PIC dalam memantau bencana banjir disekitar 509 titik genangan daerah rawan bencana banjir di wilayah Jakarta Timur,” jelas Wali Kota.
Dirinya juga berharap kegiatan sosialisasi mekanisme pelaporan melalui PIC dalam menanggulangi bencana banjir dan bencana alam lainnya dapat berjalan lancar dan optimal, sehingga dapat menambah kemampuan dan pengalaman bagi para relawan.
Kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta dan masyarakat dalam menanggulangi bencana alam ini diharapkan, Wali kota, dapat memberikan rasa, aman, nyaman serta dapat melindungi seluruh masyarakat.
“Inilah bukti kebulatan tekad antara Pemprov DKI dan masyarakat untuk secara bersama-sama melakukan tahapan-tahapan mitigasi bencana, karena kita ketahui berbagai proses penanggulangan bencana di daerah tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah. Namun, perlu adanya peran aktif seluruh elemen masyarakat,” ungkap Wali Kota.
“Sumber daya manusia dan kapasitas yang memadai serta memanfaatkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, sangat mutlak diperlukan sesuai dengan tuntutan masyarakat agar penanggulangan bencana alam semakin baik dan meningkat,” tambah Wali Kota.
Menurut Wali Kota koordinasi terpadu antara pemerintah dan masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam akan berjalan secara realtime. “Keberadaan relawan penanggulangan bencana yang tanggap, tangguh dan bereaksi cepat sangat diperlukan demi menyelamatkan korban bencana sehingga mampu meminimalisir jatuhnya korban lebih banyak”.
Untuk itu dirinya menghimbau para relawan untuk terus memperkuat ketrampilan, dan kesigapan dengan terus berlatih bersama secara terpadu.