TP PKK Kota Jaktim Nobar Bareng Film Keluarga Cemara

Tim Penggerak (TP) PKK Jakarta Timur menggelar nonton bareng (Nobar) Film ‘Keluarga Cemara’ di salah satu Cinema di Mall Jalan Inspeksi Saluran Kali Malang, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Senin (14/1/2019).  

Selain dihadiri, Wakil Ketua I TP PKK Kota Administrasi Jakarta Timur Lisniawati Kuswanto , pengurus TP PKK tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur. Kegiatan tersebut juga dihadiri puluhan pengurus PKK dari 10 kecamatan dan 65 kelurahan, serta pengelola RPTRA se-Jakarta Timur. 

Film yang diangkat dari serial televisi yang hits ditahun 1990 hingga awal 2000-an tersebut bercerita tentang lika-liku kehidupan sebuah keluarga yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman sebagai Abah, Nirina Zubir sebagai emak, Zara JKT48 sebagai Euis dan Widuri sebagai Ara.

Wakil Ketua I TP PKK Kota Administrasi Jakarta Timur Lisniawati Kuswanto menjelaskan film Keluarga Cemara merupakan bentuk film Indonesia dengan tema keluarga yang mengedepankan kesederhanaan dalam kehidupan.

“Filmnya sangat bagus ya. Selain menghibur, film penuh dengan inspirasi ini juga dapat menjadi tontonan yang mendidik untuk keluarga Indonesia. Dan ini tercantum pada tugas pokok 10 Program PKK kelima yaitu Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga. Ini sangat bagus dan mendidik ya,” katanya. 

Dijelaskan Lisniawati, bahwa dirinya sangat memperhatikan film itu sejak dimulai dari awal yang penuh dengan banyak pesan pendidikan, bagi para orang tua dalam menjalani kehidupan. Awal cerita dimulai dengan keluarga Cemara yang tinggal di Ibu Kota Jakarta yang hidup harmonis dan bahagia namun kemudian harus pindah ke pedesaan akibat perusahaan tempat Abah bekerja bangkrut dan rumah mereka disita oleh Debt Collector. 

Dengan itu, sebagai kepala keluarga (abah) kemudian membawa keluarga mereka untuk tinggal di sebuah rumah milik keluarga besarnya di sebuah pedesaan yang berada tak jauh dari Kota Bogor. Disini banyak perubahan dan persoalan yang terjadi dalam kehidupan keluarga mereka.

“Banyak pesan yang positif ya. Jadi bagaimana seorang suami dan istri menjalankan peranan dalam keluarga, pentingnya membagi waktu untuk keluarga, pentingnya menjaga kebersamaan dan nilai-nilai lainnya. Dalam film tergambarkan beratnya masalah yang dialami,” paparnya. 

Ditambahkan Lisniawati, film ini juga sebagai sarana edukasi dalam menyadari bahwa kebersamaan dalam keluarga lebih penting dari apapun. Persoalan yang dialami harus dihadapi dan ketahanan keluarga adalah yang utama.”Keluarga adalah harta yang paling berharga. Jadi yang ujung-ujungnya kita cari kita pertahankan perjuangkan adalah keluarga, kalau harta atau apapun itu tidak ada artinya ketika kebersamaan di keluarga itu gak ada,” tambahnya.

Lisniawati pun mengajak peran serta pengurus hingga anggota PKK Kota Administrasi Jakarta Timur untuk terus berjuang dalam mensosialisasikan keberadaan dan keharmonisan keluarga. Salah satunya yang telah diimplementasikan Kota Administrasi Jakarta Timur dengan berbagai inovasi kegiatan positif dalam mengedepankan pola asuh anak dan remaja ditiap Kelurahan. 

“Saya bersama Bu Wali selaku Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Timur akan terus menggelorakan kehidupan keluarga yang harmonis dan sejahtera, sesuai dengan keinginan Pak Gubernur dalam memajukan kotanya dan membahagiakan warganya,” tandasnya.