Jakarta - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar meminta pelatihan khusus untuk warga putus sekolah di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur. Hal itu diungkapkan kepada Pelaksana tugas (Plt) Lurah Kayu Putih Julia Fransisca di dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan.
Dalam Musrenbang Kelurahan Kayu Putih, Anwar didampingi Plt Lurah Kayu Putih Julia Fransisca, Camat Pulogadung Bambang Pangestu dan Kepala Suku Badan Perencanaan Pembangunan Kota Hartati. Turut hadir, Suku Dinas terkait, para pengurus Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) Kelurahan Kayu Putih, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), Tokoh Masyarakat, Karang Taruna, dan warga setempat.
"Tentunya usulan dari Musrenbang ini pembangunan fisik tetap mendominasi, harapan saya Ketua RW, LMK dan tokoh masyarakat untuk memperhatikan pembangunan non fisiknya, seperti pelatihan keterampilan-keterampilan lainnya agar memiliki keahlian khusus untuk warga yang putus sekolah, pengangguran tentunya hal ini dapat mengurangi tingkat kemiskinan," ujar Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar usai Musrenbang di kantor Kelurahan Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (04/02/2019).
Anwar mengatakan dengan nilai anggaran Rp 59 miliar ada 152 usulan yang diajukan warga Kelurahan Kayu Putih. Namun 134 usulan di antaranya meminta pembangunan dan perbaikan fisik.
"Musrenbang ini untuk mengakomodir kepentingan masyarakat agar bermanfaat untuk masyarakat dan berguna bagi masyarakat," pungkas Anwar.
Sementara Plt Lurah Kayu Putih Julia Fransisca mengharapkan darri sekian banyak usulan yang diajukan warga lebih banyak membutuhkan pembangunan fisik. Namun ada juga usulan non fisik yakni pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga pelatihan keterampilan wirausaha.
“Tentu kami sebagai ujung tombak setiap usulan yang diajukan kami tampung dan kita input dalam sistem Musrenbang. Kami akan berusaha melakukan terbaik, agar usulan yang diajukan bisa disetujui untuk tahun anggaran 2020,” pungkas Julia.