Jakarta - Pemerintah Kota Administrasi (Pemkot Jaktim) Jakarta Timur meminta usulan kegiatan keagamaan hingga seni budaya, lebih diprioritaskan dalam pembahasan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Duren Sawit. Hal ini sejalan dengan keinginan Gubernur DKI Jakarta DKI Jakarta Anies Baswedan.
Musrenbang Kelurahan Duren Sawit dibuka Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Timur Sofyan Thahir, perwakilan Suku Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Subanppenko). Turut hadir Pelaksana tugas (Plt) Camat Duren Sawit Ibrahim, Lurah Duren Sawit Didik Diarjo dan AnggotaDPRD Provinsi DKI Jakarta Pantas Nainggolan.
Sebanyak 377 usulan dengan total anggaran sebesar Rp 42.578.304.917 dibahas dalam Musrenbang. Mayoritas usulan didominasi perbaikan fisik.
“Untuk kegiatan non fisiknya bersifat pelatihan wirausaha, keagamaan dan seni budaya harus diperbanyak, supaya sesuai dengan keinginan bapak Gubernur,” ujar Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Timur Sofyan Thahir di Ruang Aula Lantai 3 Kantor Kelurahan Duren Sawit, Senin (4/2/2019).
Thahir juga menghimbau masyarakat untuk berperan aktif program Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar dalam pembuatan satu juta lubang biopori. Demi mewujudkan Jakarta bebas dari genangan dan banjir.
“Kami butuhkan peran serta dari masyarakat mendukung program ini dan mengusulkan pembuatan vertikal drainase atau sumur resapan setiap wilayah di Jakarta Timur," himbau Thahir.
Sementara itu Lurah Duren Sawit Didik Diarjo mengatakan jauh hari sebelum Musrenbang tingkat Kelurahan Duren Sawit, telah mensosialiasikan kepada warga untuk lebih aktif mengusulkan non fisik.
“Dari 60 kegiatan non fisik ada 20 kegiatan di bidang seni dan budaya antara lain hadroh, palang pintu dan kegiatan Lenong Betawi, tetapi pada tahun 2019 kegiatan usulan hadroh mendominasi dari usulan non fisik. Saya yakin dengan adanya ibu-ibu anggota PKK dan majelis sangat membutuhkan kegiatan peralatan hadroh ini," kata Didik.