Jakarta - Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Timur Andi Ahmad Kohar membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kelurahan Pondok Kopi di Aula Serbaguna Kantor Kelurahan Pondok Kopi, Rabu (6/2/2019).
Musrenbang Kelurahan Pondok Kopi sendiri membahas mengenai pembangunan fisik maupun non fisik guna peningkatan kesejahteraan masyarakat yang merupakan rangkaian dari proses penyusunan APBD Tahun 2020 di Kota Administrasi Jakarta Timur.
Tercatat, sebanyak 191 usulan warga terdiri dari 173 usulan fisik dan 18 usulan non fisik hasil dari Rembuk RW yang tervalidasi berdasarkan survei tugas teknis Pra Musrenbang di Kelurahan Pondok Kopi dengan jumlah anggaran sebesar 30 Milyar.
Dalam sambutanya, Andi mengatakan, dirinya mengapresiasi usulan warga Kelurahan Pondok Kopi. Menurutnya, sebanyak 191 usulan hasil identifikasi dari masing masing RT melalui Rembuk RW tersebut berdasarkan kebutuhan warga.”Masyarakat sudah mulai mengerti akan kebutuhan yang diajukan untuk kepentingan warga baik itu fisik maupun non fisik,” katanya.
Menurutnya, dalam pembahasan Musrenbang Kelurahan Pondok Kopi masih terfokus pada perbaikan saluran yang kerap meresahkan bagi warga saat hujam deras. Namun demikian dirinya berpesan, selain pembangunan fisik, perlunya penambahan usulan yang dapat meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusianya.
“Memang di RW.010 kerap terjadi genangan saat hujan deras. untuk itu, saya harapkan agar Sudin SDA segera tindaklanjuti. Selain itu, juga perlu saya sampaikan agar adanya keseimbangan pembangunan dalam mewujudkan maju kotanya dan bahagia warganya,” paparnya.
Dilain sisi, ditambahkan oleh Anggota DPRD DKI Jakarta Komis D, Pantas Nainggolan bahwa musrenbang ini diharapkan adanya perubahan yang mensejahterakan bagi seluruh warganya. Dengan itu, melihat rendahnya usulan non fisik, pihaknya meminta para Sudin terkait untuk pertajam sosialisasi pelatihan kerja.
“Perlunya sosialisasi dari Sudin Tenaga Kerja, Sudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Sudin UMKM dan Sudin Perindustrian Energi. Sehingga, Musrenbang ini tidak hanya memikirkan jalan dan saluran air. Pembangunan manusianya kan juga harus dipikirkan,” ujarnya.
Selain itu dikatakan Lurah Pondok Kopi, Rasikin mengenai usulan fisik memang mendominasi dari usulan non fisik. Menurutnya, perbaikan saluran mendominasi yang sudah diusulkan sejak dua tahun silam. “Warga menginginkan adanya pembuatan sodetan dari RW. 010 ke Kanal Banjir Timur, sehingga saat hujan deras tidak adanya genangan,” tandasnya.