Warga Kebon Singkong Dan Cipinang Jagal Sepakat Damai

Warga Kebon Singkong, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit dan Cipinang Jagal, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, sepakat berdamai untuk mengakhiri perseteruan yang terjadi selama ini. Kesepakatan damai yang digelar di pinggir Jl. I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Rabu (27/5), disaksikan Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol. Umar Faroq dan Dandim 0505 Jakarta Timur Letkol ARM Bagus Tri Wibowo.

Kesepakatan damai ditandai dengan penandatanganan spanduk  oleh warga Kebon Singkong dan Cipinang Jagal yang kerap terlibat tawuran. Sebelum penandatangan spanduk, masing-masing perwakilan warga menyerahkan cinderamata berupa peralatan olahraga, sebagai simbol perdamaian diantara mereka.

Walikota berharap, dengan ditandatanganinya kesepakatan damai ini, dapat mengakhiri konflik yang terjadi antara dua kampung yang dipisahkan Jl. I Gusti Ngurah Rai dan rel kereta api tersebut. Selama ini, warga dari dua kampung tersebut kerap terlibat tawuran, sehingga menimbulkan kerugian baik dari kedua belah pihak, maupun masyarakat lainnya.

“Kesepakatan damai ini permintaan dari para tokoh-tokoh masyarakat setempat. Maka hari ini kami fasilitasi,” kata Walikota.

Menurut Walikota, saat terjadi tawuran Senin malam (25/5), dirinya langsung melakukan mediasi dengan masyarakat setempat. Akhirnya, warga sepakat untuk berdamai yang diperkuat dengan penandatanganan kesepakatan damai.

“Kemarin sore saat rapat, warga sepakat berdamai dan hari ini sepakat tandatangan,” kata Walikota.

Pihaknya juga memberikan alat-alat olahraga seperti bola kaki, bola futsal dan meja ping pong untuk warga. Dengan ber olahraga diharapkan warga memiliki aktifitas yang positif dan tidak lagi tawuran.

“Warga juga minta agar dibangun pagar tinggi di tengah Jalan I Gusti Ngurah Rai dan menutup putaran kendaraan yang ada. Untuk pagar akan dilihat dulu anggarannya, mungkin baru bisa tahun depan. Untuk putaran kendaraan, harus terlebih dahulu ada kajian karena menyangkut rekayasa lalu lintas,” kata Walikota.

Sementara itu Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol. Umar Faroq mengatakan, kesepakatan damai ini merupakan angkah awal dalam  membimbing masyarakat untuk membangun komunikasi yang baik.

“Ini langkah awal dan pintu gerbangnya. Kita tinggal memoles lagi dengan kegiatan olahraga, agama dan lainnya,” ujarnya.

Pihaknya siap menjadi mediator antara warga yang kerap berseteru tersebut. “Kita juga akan lakukan pembinaan terus, untuk penegakan hukum langkah terakhir,” kata Kapolres yang baru menjabat lima hari ini. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)