Wali Kota Tinjau Pelatihan Guru PAUD Hasil Usulan Non Fisik Musrenbang Tahun 2019

Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M. Anwar melakukan peninjauan terhadap peserta guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Satuan Pelayanan, Pelatihan Dan Pengembangan (SP3) PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Jalan Padat Karya III Blok D4, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jumat (22/3/2019).

Tercatat, 594 orang peserta mengikuti Pelatihan Peningkatan Guru PAUD yang merupakan  hasil usualan para RW dari sepuluh Kecamatan diseluruh Jakarta Timur.

Peninjauan tersebut merupakan langkah Pemerintah Kota (Pemkot) dalam memastikan hasil usulan warga melalui Rembuk RW yang divalidasi di Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) tingkat kelurahan hingga kecamatan. Nantinya, hasil peninjauan akan disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Musrenbang  tingkat Kota Jakarta Timur 28 Maret 2019.

Dalam tinjauanya Wali Kota mengapresiasi langkah Unit Perangkat Kerja Daerah (UKPD) Kota Jakarta Timur yang telah mengakomodir usulan warga dalam gelaran Musrenbang sebagai rangkaian Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun Anggaran 2020.

“Saya sangat apresiasi. Peninjauan ini guna memastikan telah dilakukan dan ini mengakomodir dari usulan non fisik warga di Musrenbang anggran tahun 2020 yang telah diwujudkan di tahun 2019,” ujar Anwar.

Dalam peninjauanya, Wali Kota memasuki keempat ruang pelatihan dengan memberikan motivasi bahwa peran penting pendidikan anak usia dini bagi masa depan bangsa. Ia menyebut para pendidik adalah pejuang pendidikan.

“Kami tidak pernah tutup mata bagi pejuang pendidikan, pak Gubernur serius terus mengupayakan kesejahteraan bagi para pendidik PAUD. Dengan ini, merupakan suatu bukti Pemprov DKI akan mengarah dengan pembenahan pendidikan dalam membangun tunas bangsa agar tumbuh lebih baik lagi,” tambahnya.

Hal senada dikatakan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) SP3 PAUD dan Dikmas Kota Jakarta Timur Sri Rahayu Asih Subekti. Ia menyebutkan akan terus memperjuangkan dan memperhatikan setiap komponen pendidikan anak balita, termasuk para pendidiknya agar mereka lebih bersemangat menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas.

“Kita tahu pendidikan yang paling penting adalah pendidikan anak di usia dini. Dari mulai dalam kandungan hingga 6 tahun. Karena itu pendidik yang harus mendapat perhatian paling besar adalah pendidik usia dini. Kalau pendidikan usia dini berjalan dengan baik maka masa depan bangsa akan menjadi lebih baik,” paparnya.

Selain itu dikatakan salah satu peserta Pelatihan PAUD, Valencia Natalia mengungkapkan, terimakasih atas digelarnya pelatihan guru PAUD ini. Valencia mengaku banyak hal yang dapat diketahui  hasil dari pelatihan yang sudah dilakukan selama lima hari ini, 18-22 Maret 2019.

Ia menilai, pemberian pendidikan kepada anak usia dini harus dilakukan secara integratif. Sebab, pada usia tersebut anak masih membutuhkan perhatian bukan saja dari orang tuanya tetapi lingkungannya.

“Pendidikan usia dini merupakan pembentukan karakter. Karena pada usia Golden Age ini 0 sampai 6 tahun. Pedidikan karakter seperti, akhlak, moral dan juga nilai spriritual harus ditanamkan,” kata Valencia.