Wali Kota Bahas Masalah Keamanan Hingga Penataan Wilayah Dalam Rakorwil

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Ruang Pola, Lantai 2 Blok A Kantor Walikota Jakarta Timur pada Kamis (13/6/2019). Ini adalah rapat pertama usai libur Hari Raya Idulfitri.

“Kebetulan hari ini usai lebaran bertemu seluruh pejabat Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur, saya mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin,” ucap Wali Kota.

Adapun rakorwil kali ini membahas permasalahan wilayah Jakarta Timur dari aspek pemerintahan, perekonomian dan pembangunan, serta kesejahteraan masyarakat.

Dalam kegiatan ini Wali Kota didampingi oleh Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Uus Kuswanto, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur Usmayadi dan Inspektur Pembantu Kota Administrasi Jakarta Timur Elvarinsa.

Selain itu, turut hadir dalam kegiatan ini seluruh pejabat para Asisten, para Kepala Suku Dinas, para Kepala Bagian, Kepala Suku Badan, Para Camat dan para Lurah se-Jakarta Timur.

Wali Kota menyebutkan sejumlah permasalahan yang dibahas diantaranya yaitu sarana prasarana, penyerapan anggaran, dan kesehatan. Dibahas pula terkait keamanan dan ketertiban pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 sampai penutupan putusan sidang Mahkamah Konstitusi terkait Pemilu.

Selain itu, ia juga menyinggung terkait penataan wilayah di Jakarta Timur. Salah satunya adalah masalah akses penataan wilayah sistem online.  

“Semua warga tidak semua bisa mengakses sistem online, saya khawatir mereka tidak mengerti akhirnya putus pelayanannya. Saya membentuk tim yang  bersama bapak Sekko (Sekretaris Kota) dan para Camat, kira-kira zonasi mana yang perlu di evaluasi sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Wali Kota.

Ia mencontohkan masalah yang terjadi di kawasan pemukiman, yaitu adanya perubahan kawasan perumahan menjadi rumah toko (ruko). Ia meminta perlu adanya evaluasi.

“Apa perlu dibongkar kawasan tersebut kan tidak mungkin, makanya perlu pertimbangan kita usulkan ke provinsi nanti bagaimana keputusan dari bapak gubernur selanjutnya," jelasnya.

Wali Kota menyebutkan ada juga pemetaan kawasan pendidikan dan kuliner. Ia mengatakan perlu adanya evaluasi yang disesuaikan dengan kondisi geografis yang cocok.

Diantaranya seperti kawasan Rawamangun untuk kawasan kuliner dan Jatinegara untuk kerajinan batu akik, serta Perkampungan Industri Kecil (PIK) di Cakung.

“Tadi penjelasan dari Subanpeko (Suku Badan Perencanaan Kota) Rawamangun merupakan kawasan pendidikan tetapi saya kira Rawamangun lebih cocok sebagai kawasan kuliner. Karena sepanjang Jalan Pemuda disitu banyak sekali berbagai jenis makanan, makanya perlu ada perbaikan dan evaluasi,” jelas Wali Kota.

“Kedepan saya akan membuka kawasan khusus kuliner betawi kita akan upayakan dan lokasi masih saya pikirkan, apa di Taman Benyamin Sueb atau lokasi yang lain,” pungkasnya.