Kelurahan Kayu Putih Gelar Zikir Akbar Jelang Peringatan HUT Ke-74 RI

Dalam menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia (RI). Kelurahan Kayu Putih menggelar zikir akbar bersama seluruh warga di halaman Kantor Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (16/8/2019) malam.

Selain zikir dan doa bersama, kegiatan tersebut diadakan dalam rangka menyambut HUT ke-74 RI Kelurahan Kayu Putih.

Kegiatan dirangkai dengan pemberian dua paket alat musik hadroh untuk Majelis Taklim RW 02 dan 016 Kelurahan Kayu Putih. Penyerahan dilakukan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Dalam kesempatan tersebut, terlihat mendampingi Gubernur, Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M. Anwar. Hadir pula Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota Jakarta Timur Alawi, Camat Pulogadung Bambang Pangestu, Dewan Kota Kecamatan Pulogadung Novian Herbowo.

Selain itu hadir juga para Lurah se-Kecamatan Pulogadung, para Ketua RT/RW, LMK, Kader PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dilingkungan Kelurahan Kayu Putih.

Dalam sambutanya, Anies mengapresiasi gelaran zikir akbar doa bersama warga menyambut HUT Kemerdekaan RI ini. Pasalnya, kegiatan ini termasuk salah satu proses pendidikan sebagai wujud sebuah kemerdekaan yang telah menjadi prioritas utama, ketika bangsa Indonesia hendak mengumumkan dirinya menjadi Negara merdeka.

“Hal ini tercantum didalam Isi pembukaan UUD 1945 yang menegaskan cita-cita mencerdaskan setiap manusia Indonesia,” kata Anies.

Dilanjutkan Gubernur, bahwa pendidikan sebagai cita-cita bangsa berarti perjuangan membawa rakyat Indonesia keluar dari keterjajahan dengan memerangi kebodohan dan keterbelakangan.

"Dengan itu, Jakarta serius akan mendorong cita cita bangsa itu dengan berbagai program kegiatan strategis daerah dalam memajukan kotanya dan membahagiakan warganya,” tambahnya.

Namun demikian ia pun mengimbau dalam gelaran zikir akbar ini dapat dijadikan sebagai momentum renungan kebangkitan bersama atas pengorbanan para pejuang dalam mempejuangkan kemerdekaan. Mulai dari harta, darah hingga nyawa.

“Semangat kemerdekaan bukan hanya 17 Agustus saja, namun sepanjang waktu dan dimana pun. Itu lah salah satu bentuk kemerdekaan dengan berkarya untuk bangsa dan negara,” pungkasnya.