Peringatan Tahun Baru Islam 1441 H/2019 M hakikatnya untuk mengenang kembali peristiwa hijrahnya Rasulullah yang merupakan pertanda kebangkitan Islam. Hal ini merupakan implementasi dari Gebyar Muharram dari Yayasan Ar-Ridho RW 011 Jalan Pondok Kelapa XII Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Dengan mengangkat tema Dengan Semangat Muharram 1441 Hijriyah, Mari Kita Kualitas SDM Islam, Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M. Anwar berpesan gelaran Gebyar Muharram yang diselenggarakan ini dapat dijadikan sebagai momentum kebangkitan bagi umat Islam. Khususnya kaum muslimin diseluruh Kota Administrasi Jakarta Timur.
"Kebangkitan itu berdasarkan iman, ilmu, dan amal saleh guna mewujudkan kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial demi terwujudnya kemaslahatan umat dan bangsa," kata Wali Kota saat menghadiri Gebyar Muharram 1441 H/2019 M Yayasan Ar-Ridho, Minggu (8/9/2019).
Ia pun mengajak seluruh masyarakat serta putra-putri pelajar Yayasan Ar-Ridho agar menatap tahun baru dengan semangat kedamaian dan keikhlasan demi bangsa dan negara, serta keimanan dan ketakwaan yang lebih baik lagi kepada Allah SWT.
"Seraya kita berdoa semoga di tahun Hijriyah tahun ini dapat meningkatkan amal kebajikan agar dapat memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi keluarga, lingkungan dan negeri Indonesia di masa yang akan datang," paparnya.
Dilanjutkan Wali Kota, Gebyar Muharram ini juga sebagai bentuk refleksi dari nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, kepedulian dan saling menolong antar sesama dalam kebajikan dan ketakwaan mewujudkan tatanan masyarakat yang adil, bahagia, sejahtera lahir dan batin.
"Alhamdulillah, peringatan Muharram ini dihadiri Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta serta pendidikan dari tausiah keagamaan. Tentunya. Diharapkan tahun ini pembangunan Kota Jakarta Timur dapat mewujudkan Jakarta Timur yang maju dan bahagia seluruh masyarakatnya," imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Abdulrahman Suhaimi. Ia mengatakan bahwa tema dimaksud adalah memajukan Sumber Daya Manusia dalam mewujudkan kemakmuran baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
"Intinya, jadikan 1 Muharram sebagai ajang introspeksi diri agar kita dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan sehingga dapat diperbaiki dan ditingkatkan pada masa mendatang," pungkas Abdulrahman.