Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur M. Anwar memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) penataan kawasan sekolah kreatif di lingkungan Kota Jakarta Timur di Ruang Rapat Khusus Walikota Lantai 2 Blok A Kantor Walikota, Selasa (15/10/2019).
Tercatat, ada tiga sekolah yang akan menjadi sekolah kreatif DKI Jakarta yang berada di Kelurahan Bambu Apus Kecamatan Cipayung. Diantaranya, yaitu SMK Negeri 24 Jakarta, SMK Negeri 51 Jakarta dan SMK Negeri 58 Jakarta.
Rakor penataan kawasan sekolah kreatif bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Intitut Teknologi (ITB) Bandung . Tujuannya adalah untuk mengetahui progres penataan kawasan sekolah kreatif dan pembahasan indikasi program pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
Walikota mengatakan, penataan kawasan sekolah kreatif merupakan satu dari enam penataan kawasan. Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Provinsi DKI Jakarta tahun 2017-2022.
Selain itu juga, penataan kawsan juga termasuk dalam daftar Kegiatan Strategis Daerah (KSD) dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Alhamdulillah, saat ini sudah final dalam menata kawasan sekolah kreatif yang merupakan kegiatan strategis daerah Pak Gubernur. Jakarta Timur terdapat enam titik dan ini terintegrasi ekowisata dengan harapan nantinya akan direalisasikan tahun 2020 dalam memajukan kotanya dan bahagia warganya,” kata Walikota.
Ia menekankan bahwa Rakor ini juga membahas laporan draf final dalam penataan kawasan sekolah kreatif. Dengan itu, perlu adanya satu kesatuan yang terintegrasi dalam menata wilayah.
“Sekolah ini adalah sekolah yang ada di DKI Jakarta yang harus dilestarikan dan dikembangkan untuk lebih baik lagi, baik dari internal ataupun eksternal termasuk kurikulum kedepanya. Harapan saya sekolah ini betul-betul menjadi sekolah modern,” paparnya.
Sementara itu perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat ITB Bandung, Budi Faisal, mengungkapkan bahwa sekolah kreatif saat ini perlu dikedepankan. Sebab, pengembangan minat pada siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) dipandang strategis untuk menyiapkan generasi mendatang yang produktif dan berkarakter.
“Kita mlihat banyak potensi yang dimiliki Kota Jakarta Timur. Nah, dengan adanya sekolah kreatif ini diharapkan dapat banyak manfaat yang dihasilkan dari para siswa,” ujar Budi.
Ia menyebutkan, pembelajaran kreatif yang diadakan dapat melibatkan peranan guru dengan pendekatan yang imajinatif.
“Salah satunya seperti yang Pak Wali katakan tadi dapat mengembangkan minat kewirausahaan bagi siswa nantinya,” tandasnya.