Kurangi Kasus Stunting, Walikota Minta Warga Jaktim Tingkatkan PHBS

Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur M. Anwar menghadiri sekaligus membuka acara Desiminasi Informasi Hasil Surveilan Gizi Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur di Hotel Park Jalan D.I. Panjaitan Kavling 5 RT 007/RW 011, Kelurahan Cipinang Cimpedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (29/10/2019).

Acara Desiminasi Informasi Hasil Surveilan Gizi Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur diikuti oleh 50 orang.

Adapun tujuan acara ini yaitu dapat memberikan gambaran perubahan pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat dan indikator khusus lain yang diperlukan secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan. Hal itu dilakukan dalam rangka pengambilan tindakan segera, perencanaan jangka pendek dan menengah serta perumusan kebijakan.

Dalam kegiatan ini, Walikota Kota Jakarta Timur didampingi oleh Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan, Kepala Suku Badan Perencanaan Pembangunan Kota Daerah Jakarta Timur Hartati, dan Ketua Pelaksana Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Oktoviana Carolina. Hadir pula Camat Jatinegara Asril Rizal dan Lurah Cipinang Cempedak Ika Yuli Rahayu, dan Lurah Rawa Bunga Agustina, serta para kepala Puskesmas se-Jakarta Timur.

“Hari ini saya baru saja membuka acara Desiminasi Informasi Hasil Surveilan Gizi Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur, dengan membahas permasalahan terkait kerdil (stunting) pada anak balita (di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis,” ujar Walikota.

Menurutnya, pada kenyataanya stunting tidak hanya terjadi di pedesaan atau keluarga miskin tapi juga perkotaan atau dari keluarga kaya. Penyebabnya bukan karena ketidakmampuanuntuk mengakses makanan bergizi, sanitasi atau layanan kesehatan saja, namun dapat juga terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat.

"Dengan dilaksanakannya kegiatan Desiminasi Surveilans Gizi di Kota Admnistrasi Jakarta Timur ini, dapat memberikan gambaran perubahan pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat dan di Jakarta Timur, bisa mengurangi atau bahkan tidak ada lagi masalah stunting di wilayah Jakarta Timur,"ujar Walikota.

Ia berharap, warga Jakarta Timur bisa membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ia pun ingin ada pembinaan dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur agar tidak lagi terjadi stunting.

Sementara itu Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan mengatakan,  Jakarta Timur memiliki 98 orang (0,07 persen) anak berstatus gizi kurus hingga Maret 2019 dan 140.513 orang yang ditimbang di Posyandu. Keikutsertaan masyarakat dalam jumlah lapor terkait gizi mencapai 98 persen.

“Untuk itu dengan adanya kegiatan ini pentingnya membangun komitmen dan kerjasama dari pemerintah daerah, pemerintah kota, dunia usaha, dan organisasi masyarakat untuk turut serta dalam upaya pencegahan stunting di wilayah Jakarta Timur,” pungkas Indra.

Ia berharap agar warga Jakarta Timur dapat berperan serta dalam menumbuhkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, kreatif dan produktif. Sebab, pada tahun 2020 Jakarta Timur terpilih sebagai fokus penanganan stunting tingkat nasional.

“Jika anak-anak tekahir sehat tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka mereka akan menjadi enerasi yang menyumbang kesuksesan pembangunan bangsa," tutup Indra.