Masjid Miftahul Jannah Cakung mewakili Jakarta Timur untuk mengikuti Lomba Binaul Masjid 2019 Tingkat Provinsi DKI Jakarta.
Adapun Lomba Binaul Masjid tersebut dibuka oleh Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur Usmayadi pada Rabu (4/12/2019) di Masjid Miftahul Jannah, Jalan Menteng Purnama VII RT 005/RW 07, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Dalam kegiatan ini Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur didampingi oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Jakarta Timur Alawi, Camat Cakung Ahmad Salahuddin, dan Lurah Ujung Menteng Nasrudin.
Usmayadi menyebutkan, Masjid Miftaul Jannah telah melakukan persiapan matang dalam mengikuti Lomba Binaul Masjid 2019. Ia berharap agar Masjid Miftahl Jannah daat menjadi kebanggaan kota Jakarta Timur dan menjadi contoh untuk masjid lainnya.
“Saya sangat optimis apa yang dinilai oleh tim penilai Lomba Binaul Masjid, mendapatkan nilai yang terbaik dari tim penilai,” ujar Usmayadi.
Dalam Lomba Binaul Masjid ini, Usmayadi melihat ada tiga aspek yang mendukung pemeliharaan dan pengelolaan masjid. Diantaranya yaitu Idarah (manajemen), Imarah (pengelolaan dan program) dan Ri`ayah (pengelolaan arsitektur).
"Saya berharap dengan sejalan perkembangan masyarakat, fungsi masjid yang sekarang sudah banyak sebagai pusat kegiatan umat Islam, baik kegiatan dakwah, sosial dan pendidikan, perlu mendapat perhatian yang lebih besar lagi dari umat Islam, untuk menjaga dan memakmurkan masjid,” ujar Usmayadi.
Sementara itu Ketua DKM Masjid Miftahul Jannah Muhammad Franky Kurnia mengatakan, dalam menghadapi lomba, pihaknya lebih mempersiapkan diri untuk kelengkapan dokumentasi dan administrasi, guna memenuhi poin-poin yang diisyaratkan dalam lomba tersebut.
"Harapan kita mudah-mudahan, kita menjadi yang terbaik dan membanggakan kota Jakarta Timur dalam ajang Lomba Binaul Masjid tingkat Provinsi DKI Jakarta,” ujar Franky.
Wakil Ketua Umum DMI Provinsi DKI (Dewan Masjid Indonesia) Jakarta Nur Sueb Muldir mengatakan hasil tinjauannya di masjid-masjid dari empat wilayah di DKI Jakarta. Menurutnya, Masjid Miftahul Jannah dapat menduduki peringat atas dari segi penilaian.
“Menurut saya dalam penilaian ini masuk tiga besar karena aset yang begitu luas dengan luas 5.000 meter persegi. Alangkah baiknya masjid ini bukan hanya dijadikan pusat dakwah tapi menjadi rumah sehat ternyata masjid ini punya klinik dan bisa kedepannya ditingkatkan menjadi lebih baik," kata Muldir.
Mengingat Masjid Miftahul Jannah berada di perbatasan Bekasi, lanjutnya, penting untuk keberadaan rumah sehat. Seperti yang ada di Masjid Sunda Kelapa yang mempunyai rumah sehat khusus.