Sebanyak 86 usulan dibahas dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Batu Ampar, Kramat jati Jakarta Timur, Kamis (13/2/2020).
Usulan didominasi oleh kegiatan fisik dengan jumlah 77 usulan yang ditujukan untuk Suku Dinas Bina Marga (Rp 1,5 miliar), 33 usulan untuk Suku Dinas Sumbe Daya Air (Rp 15,1 miliar), dan 4 usulan untuk Suku Dinas Perhubungan (Rp 541,5 miliar).
Selain itu, 2 usulan untuk non fisik dan 7 usulan untuk pengadaan barang. Adapun untuk merealisasikan seluruh usulan tersebut, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 17,2 miliar dari enam RW.
Asisten Kesejahteraan Rakyat Setko Jakarta Timur, Alawi, mengatakan, Musrenbang ini bukan hal baru lagi. Ini merupakan hasil `kongkow` warga di pos ronda, warung kopi yang dibawa ke rembuk RW hingga akhirnya dibawa ke Musrenbang.
"Rencananya dari semua usulan yang dibahas di musrenbang kelurahan akan dibahas di tingkat kecamatan pada pekan depan. Diharapkan semua usulan warga terealisasi semua," kata Alawi.
Menurutnya, para unit teknis atau SKPD/UKPD diminta untuk menindaklanjuti usulan warga yang dikemas dalam muarenbang, karena usulan tersebut merupakan kebutuhan warga.
Sementara, Lurah Batu Ampar, Achmad Ruslan, usulan lebih banyak soal fisik karena memang banyak dibutuhkan warga. Terutama, dalam penanganan genangan dan banjir.
“Banyak saluran air yang harus dinormalisasi," kata Ruslan.
Menurutnya, perlu dilakukan normalisasi Kali Induk karena memberikan dampak bagi warga yang tinggal di RW 01, RW 02, RW 03 dan RW 05.
“Debit air tinggi, kali tak mampu menampung air sehingga air menggenangi pemukiman warga,” tambahnya.
Selain usulan fisik, warga juga mengajukan usulan non fisik berupa pelatihan kerja pengembangan industri. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengatasi masalah pengangguran. (VS)