Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Kota Jakarta Timur, Gunas Mahdianto, memastikan para siswa SMK N 24 Jakarta yang atapnya roboh bisa tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar.
“Kita memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar harus berjalan dengan baik karena sekolah ini prestasinya cukup baik,” ujar Gunas, kepada Tim Kominfotik Jakarta Timur, Jumat (14/2/2020).
Sebanyak 8 kelas mengalami atap roboh di SMK N 24 Jakarta, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/2/2020), tetapi tidak ada korban jiwa. Dari informasi yang berhasil dihimpun, atap bangunan di lantai dua ini ambruk sekitar pukul 02.45 WIB dini hari, Jumat (21/2/2020).
“Kebetulan kelas XI sebanyak 12 kelas sekarang lagi magang di industri, jadi kelasnya bisa dipakai untuk kegiatan pembelajaran,” ujar Gunas.
Ia menambahkan, rehabilitasi kerusakan sekolah belum bisa dilakukan, sambil menunggu proses investigasi selesai.
Kepala Sekolah SMK Negeri 24 Jakarta, Tri Eriyani, mengatakan, setiap harinya 8 ruang kelas yang atapnya ambruk dan 9 ruang kelas mengalami kebocoran.
"Sehingga ada 17 ruang kelas yang tak bisa digunakan untuk KBM," kata Tri.
Sejauh ini belum diketahui total kerugian materi yang ditimbulkan akibat kejadian ini. Sebab, pihaknya belum menghitungnya lantaran kejadiannya baru terjadi dinihari tadi.
Melihat kejadian tersebut, Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, langsung meninjau kerusakan sekolah. Setibanya di lokasi kejadian, Anwar langsung mengamati seluruh bagian atap yang ambruk di lantai dua. Ia meminta pada seluruh jajaran yang mendampinginya untuk waspada, khawatir terjadi ambruk susulan, karena sebagian atap kanopi kondisinya juga mulai miring dan rawan ambruk.
Pantauan di lapangan, seluruh atap bangunan yang terbuat dari baja ringan ambruk hingga ke lantai. Akibatnya, seluruh bangku dan meja belajar tertimpa puing material atap bangunan. Puing genteng beton pun juga berserakan di lantai dan di luar gedung.
"Kondisinya juga cukup parah, dalam satu baris, seluruh atapnya ambruk bersamaan,” ujar Anwar, di lokasi.
Anwar mengaku prihatin dengan kejadian atap sekolah yang ambruk, ditambah mengingat sekolah tersebut baru menjalani rehabilitasi pada tahun 2018. Hal ini membuatnya langsung meminta dilakukan pemeriksaan dan pertanggung jawaban. (JS)