Walikota Jakarta Timur Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, membuka Sarasehan Peran Pramuka Dalam Pembentukan Karakter Generasi Muda di Hotel Desa Wisata, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Senin (24/11). Walikota memandang pentingnya sarasehan ini, karena Pramuka merupakan kader tunas-tunas bangsa yang diharapkan akan menjadi pemimpin dimasa dating.
“Para Pembina agar bersungguh-sungguh melakukan interaksi dengan baik dalam kegiatan ini sehingga nantinya diharapkan banyak hal yang didapat oleh para anggota Pramuka untuk diterapkan dalam kehidupan lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah,” pesan Walikota dalam sambutannya.
Walikota mengatakan, walaupun saat ini setiap sekolah mewajibkan muridnya menjadi anggota Pramuka, namun yang aktif hanya beberapa persen saja. “Kedepan diharapkan baik ditingkat SD, SMP, dan SMA semua murid aktif dalam segala kegiatan kepramukaan,” ujar Krisdianto.
Menurutnya anggota Pramuka harus memiliki jiwa yang militan dan jika bisa dilakukan oleh para pelajar maka bangsa Indonesia dapat lebih unggul dari bangsa lainnya. Di Negara lain setelah lulus harus wajib militer selama satu tahun untuk menjadikan generasi yang tangguh, disiplin dan memiliki mental yang kuat.
“Sebetulnya Pramuka ini kegiatannya sama dengan latihan tentara dimana didalamnya diajarkan kedisiplinan, cinta tanah air atau nasionalisme, diajarkan mengenal sandi, diajarkan cara menolong orang dalam keadaan darurat, diajarkan keahlian mencari jejak dan strategi. Untuk itulah anggota pramuka ini juga bisa kita sebut sebagi tentara kecil, mereka sudah diajarkan segala sesuatu sejak usia dini,” papar Krisdianto.
Krisdianto berharap, agar para Pembina memcari metode dan inovasi unuk membuat system pembinaan, pendidikan, dan pengajaran yang baik kepada anggota pramuka sehingga mereka merasakan dirinya menjadi angota Pramuka sejati bukan merasa dirinya hanya seorang murid yang hanya mengikuti organisasi Pramuka semata.
“Jika seorang murid benar-benar meresapi apa yang diajarakan dalam kepramukaan maka akan terbentuk pribadi yang memiliki disiplin yang baik, memiliki etika dan moral serta cinta tanah air dikarenakan rasa nasionalisme yang tinggi. Maka jika sudah seperti itu, saya yakin tidak ada lagi anak pelajar yang melakukan tawuran dan terjerumus oleh bahaya narkoba karena mereka memiliki mental yang kuat sejak dibina dalam organisasi kepramukaan,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pendidikan dan Mental Spiritual Kota Administrasi Jakarta Timur, Nasrudin Abu Bakar, SH, M.Si, mengatakan, sarasehan ini diadakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Pramuka, serta untuk membentuk watak, kepribadian dan akhlak mulia sehingga mereka menjadi manusia bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan memiliki pengetahuan dan keterampilan.
“Peserta kegiatan ini berjumalah 100 orang penegak dan pendega dari Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di Kota Adminisitrasi Jakarta Timur dimana kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari mulai dari tanggal 24 sampai 25 November 2014 dan kegiatan ini diisi dengaan kegiatan ceramah dan tanya jawab serta pelatihan di lapangan tentang kepramukaan, dimana narasumber berasal dari Kwartir Pramuka Cabang Jakarta Timur,” papar Nasrudin. (Idham/Kominfomas JT)