Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Cililitan yang berada di Jl. Buluh RT 010/RW 06 Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramatjati, Kamis (22/10). Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti dan penanaman pohon Bisbol oleh Gubernur di lahan RPTRA yang luasnya mencapai 3.800 meter persegi tersebut.
Gubernur yang hadir didampingi Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Veronica Tan, Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana dan para pejabat lainnya, juga sempat berkeliling meninjau fasilitas yang ada di RPTRA Cililitan. Gubernur pada kesempatan ini berharap, RPTRA Cililitan dapat menjadi tempat bagi warga untuk saling memperhatikan, saling berbagi, dan saling gotong royong.
"Musyawarah dan gotong royong ciri khas bangsa kita. Ciri khas bangsa kita ini butuh saling memperhatikan, saling berbagi, dan saling gotong royong, ini kan butuh tempat, tempat inilah yang dinamakan RPTRA," ucap Basuki.
Dikatakan Basuki, tiap-tiap keluarga punya kesusahan masing-masing, tidak ada keluarga yang sempurna, apalagi bicara ekonomi. Maka itu, butuh saling memperhatikan supaya ada yang membantu.
"Kalau kita punya ratusan RPTRA, bapak-bapak, ibu-ibu, anak bisa pakai RPTRA untuk kumpul, saling cerita," katanya.
Gubernur berharap, RPTRA bisa melahirkan pemimpin bangsa di kemudian hari. Maka itu dia mengimbau warga dan unsur masyarakat untuk bantu menemukan anak-anak pintar di wilayahnya yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena terkendala biaya. Untuk kemudian mendapat pertolongan dari Pemprov DKI Jakarta.
"Jadi diantara kita nanti yang main RPTRA di sini bisa jadi adalah presiden kita, profesor kita, yang menemukan banyak hal. Yang penting bapak ibu harus bantu siapa orang-orang ini untuk disekolahkan," kata Basuki.
Dikatakan Basuki, banyak orang yang ingin mengenyam bangku sekolah dan kuliah putus di tengah jalan karena tidak mampu secara finansial. Maka itu, dia meminta perkumpulan di RPTRA ini, baik RT, RW, dan lurah untuk menemukan siapa saja anak-anak itu supaya tidak ada yang tertinggal dan bisa melanjutkan pendidikan.
"Saya percaya orang kalau dikasih kesempatan sekolah, pasti pinter. Kecuali memang dia dilahirkan dengan keterbelakangan fisik atau mental. Secara umum pasti mampu, kamu pinter waktu kecil, kalau nggak belajar nggak diasah terus jadi bodoh juga," tandas Basuki. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)