Dalam rangka mencegah terjadinya genangan dan banjir di wilayah Jakarta Timur, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur melaksanakan Grebek Lumpur, di Waduk Munjul, Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (4/10/2021).
Sebanyak 150 petugas gabungan dikerahkan dalam Grebek Lumpur di Waduk Munjul tersebut. Diantaranya, petugas gabungan dari Sudin Sumber Daya Air (SDA) Kota Administrasi Jakarta Timur, Sudin Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Timur, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Administrasi Jakarta Timur, PPSU se-Kecamatan Cipayung.
Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan, Grebek Lumpur ini sebagai upaya agar bisa meningkatkan secara cepat pelaksanaan ruang (penampungan air) di Waduk Munjul seluas 5,1 hektar tersebut, yang telah dilakukan mulai Maret 2021 dengan cara pengerukkan.
“Ini akan Kita tuntaskan sampai akhir tahun ini untuk membuat wadah air sedalam dari muka. Jadi nanti ada daya tampung air hujan 163 m³,” katanya.
Yusmada menjelaskan, Grebek Lumpur ini dilakukan agar saat hujan tiba dapat dikendalikan dan tidak cepat mengalir ke hilir, yakni daerah Cipinang Melayu, yang merupakan wilayah rawan genangan.
“Jadi, jika ada kalau ada hujan di sini, air ditahan dulu di sini. Setelah itu, selesai hujan, kita buka pintu air di Agrowisata, kemudian digelontorin sedikit-sedikit,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, sisa lumpur dari pengerukan ini akan dimanfaatkan untuk pembuatan tanggul waduk dan jalan inspeksi sekeliling waduk. Lumpur lainnya akan dibawa ke TPU Bambu Apus untuk dimanfaatkan bagi lahan pemakaman.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Hendra Hidayat, berharap dari Gerebek Lumpur ini, Waduk Munjul dapat berfungsi dengan baik, khususnya dalam mengendalikan air ke hilir.
“Secara alami sungai ada, aliran sungai air ada, tapi bagaimana itu tugas kita dan salah satu upaya kita mengendalikan volume air kita membuat waduk ini dan ini Insyaallah sangat berguna,” katanya.
Baginya, salah satu pengendalian aliran air ke hilir yang berada di wilayah Kelurahan Cipinang Melayu sudah membantu masyarakat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Adapun aliran air dari Waduk Munjul untuk aliran Kali Sunter, hilirnya mengali ke wilayah Kelurahan Cipinang Melayu.
“Warga Cipmel (Cipinang Melayu) sendiri juga terkait itu (pengendalian air) mereka sangat berterimakasih atas upaya yang kita lakukan. Kita harap dengan adanya Wadul Munjul dapat mengurangi bahkan mencegah banjir di wilayah tersebut,” katanya.
Meski begitu, Hendra mengaku masih ada yang perlu ditingkatkan dalam pengendalian air ke hilir, seperti pengendalian mengatur debit air yang mengalir ke Phb Sulaeman dari waduk wilayah Halim Perdanakusuma. Saat ini, terkait itu masih dalam proses normalisasi waduk agar bisa berfungsi
normal. (JS)