Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, menegaskan komitmennya untuk selalu mendukung program kerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Timur. Hal ini disampaikan Walikota, saat menerima Dewan Pimpinan dan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Timur dalam rangka rapat kerja untuk menyusun rencana program kegiatan tahun 2016, di Ruang Rapat Khusus Walikota Jakarta Timur, Kamis (4/2).
“Insya Allah, kami akan mendukungnya juga akan kerahkan pihak kelurahan dan kecamatan untuk serta hadir dan bersinergis dalam kegiatan keagamaan,” kata Walikota.
Walikota berharap, dengan bersinerginya pihak Pemkot Jakarta Timur dengan MUI, diharapkan dapat menangkal bahkan menghilangkan paham atau jaringan radikal di wilayah Jakarta Timur. Salah satunya, seperti melakukan pembinaan terhadap eks Gafatar yang di wilayah Jakarta Timur sendiri tercatat ada 66 orang.
“MUI diharapkan bisa membantu untuk mencegah jaringan-jaringan teroris. Dan menambah unsur pendidikan keagamaan untuk para remaja agar terhindar dari narkoba dan tawuran antar sekolah,” ujar Walikota.
Ketua MUI Jakarta Timur KH. Ahmad Sodri sebelumnya memaparkan rencana kerja tahun 2016 dihadapan Walikota. Menurut Sodri ada beberapa program MUI Jakarta Timur sepanjang tahun 2016, diantaranya Fatwa Kajian Tematik Dan Sosialisasi Fatwa MUI, pengajian bulanan keliling di MUI Kecamatan sekaligus pembinaan TPA/TPQ/Majelis Taklim di Rusunawa. Selain itu ada pula program pendidikan ulama, silaturahmi dan sosialisasi kerukunan organisasi Islam, sosialisasi KDRT dan perlindungan anak serta pembuatan website MUI dan seminar pembinaan seni budaya Islam.
Dalam rapat kerja MUI Jakarta Timur ini juga dibahas mengenai isu paham-paham yang menyimpang, fenomena LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Akan kita angkat isu penyimpangan paham, LGBT yang marak dikalangan remaja dan bagaimana mencegah dan membentengi para remaja dari pergaulan bebas. MUI juga akan mendorong terus kepada masyarakat agar menyadari tentang pentinganya label “HALAL” di produk yang akan dikonsumsi,” papar Sodri. (Ajid/Kominfomas JT)