Untuk mengantisipasi banjir di wilayah Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, seluruh aparat setempat turun tangan membenahi wilayah. Bangunan-bangunan liar yang berdiri di atas saluran air pun dibongkar aparat karena berpotensi menghambat laju air.
Salah satu bangunan dan gubuk liar yang ditertibkan berada di atas saluran air Jl. Hankam, RW 02 Kelurahan Bambu Apus, Rabu (14/1). Sedikitnya ada 5 gubuk yang dibongkar aparat kelurahan setempat.
“Pembongkaran gubuk di atas saluran air ini merupakan upaya kami untuk mengantisipasi banjir,” kata Lurah Bambu Apus, Dodo Supendi, saat memimpin aksi penertiban, Rabu (14/1).
Tidak hanya gubuk dan bangunan liar, saluran-saluran air yang mampet dan dipenuhi sedimen pun di bersihkan. Hal ini dilakukan agar bila terjadi hujan, air dapat mengalir dengan lancar sehingga tidak menimbulkan genangan.
Menurut Dodo, pihaknya melakukan pengangkatan lumpur bekas kerukan saluran air yang sudah lama dibiarkan di sisi Jl. Bambu Kuning, Kelurahan Bambu Apus, Selasa (13/1). Walaupun ditengah gerimis, aparat setempat tetap semangat mengangkati lumpur.
"Setidaknya ada 87 karung sedimen atau lumpur bercampur sampah yang kita angkut. Salah satunya dari saluran di jalan Bambu Kuning," kata Dodo.
Menurutnya, lumpur yang berasal dari saluran air sudah lama dibiarkan teronggok di sisi jalan. Jika tidak segera diangkut dikhawatirkan akan balik lagi memenuhi saluran.
Lurah mengakui sejumlah keluhan warga tersebut disampaikan karena musim hujan sudah tiba. Saluran maupun tali air banyak yang tidak lancar. "Pengangkatan lumpur juga menjadi harapan agar tidak menimbulkan genangan," tukasnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)