Kepala Sekolah Di Kramatjati Tanda Tangani Deklarasi Bebas DBD

Para kepala sekolah se-Kecamatan Kramatjati tandatangani deklarasi komitmen Sekolah Bebas DBD di halaman SMPN 49, Jalan Raya Bogor, Kramatjati, Senin (22/2). Penandatangan deklarasi dilakukan 10 kepala sekolah yang mewakili sekolah-sekolah di Kecamatan Kramatjati, disaksikan Sekretaris Kota Jakarta Timur Junaidi, Camat Kramatjati Eka Darmawan, Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur Suharno dan Kasudin Kesehatan Iwan Kurniawan.

Sekretaris Kota menyambut baik diadakannya deklarasi ini sebagai komitmen para Kepala Sekolah di Kecamatan Krakatjati untuk memerangi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dirinya berharap, deklarasi seperti ini dapat ditiru oleh sekolah-sekolah lainnya di Jakarta Timur.

“Adanya deklarasi sekolah bebas DBD ini diharapkan bisa ditularkan ke seluruh Kecamatan dan menjadi percontohan buat sekolah-sekolah di Jakarta Timur,” kata Junaidi.

Junaidi berharap, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan untuk memerangi penyakit DBD bukan hanya menjadi kewajiban, tetapi jadi kebutuhan masyarakat. “Diharapkan juga Jumantik tidak hanya ada di RT/RW dan Sekolah, namuan para siswa juga diharapkan bisa menjadi Jumantik bagi diri sendiri dan lingkungan di rumah dan dimana pun mereka berada,” ungkap Junaidi.

Sekretaris Kota berpesan, masyarakat tidak menjadikan fogging sebagai pilihan utama untuk memberantas nyamuk penyebab DBD. Tetap yang terbaik melakukan PSN secara rutin tiap minggu di setiap tempat tinggal.

“Fogging hanya mematikan nyamuk, tetapi jentik dan telur tidak dibasmi, diharapkan masyarakat lebih memilih PSN untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit DBD,” tutup Junaidi.

Sementara itu Kasudin Kesehatan Jakarta Timur Iwan Kurniawan, mengatakan, kegiatan PSN bukan hanya ada ditatanan pemukiman, tetapi wajib juga dilakukan di sekolah-sekolah. Pasalnya, kasus DBD  yang ditemukan di Jakarta Timur rata-rata menimpa anak usia sekolah antara 5-15 tahun.

“Jadi dengan adanya deklarasi sekolah bebas DBD dan komitmen institusi pendidikan, kasus DBD dapat turun di wilayah Jakarta Timur,” ucap Iwan. (Jonathan/Kominfomas JT)