Walikota Jakarta Timur Drs. Bambang Musyawardana, M.Si, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kecamatan Jatinegara, Jumat malam (16/1). Dalam kunjungannya ini, sekaligus ajang perkenalan sebagai Walikota Jakarta Timur yang baru. Bambang mengatakanpada tahun 2015 ini ada beberapa program yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur, diantaranya penertiban parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL), menciptakan keamanan dan kenyaman lingkungan, membuat ruang terbuka hijau, penanggulangan sampah dan banjir. “Program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah merupakan upaya kita ingin menciptakan Kota Administrasi Jakarta Timur menjadi kota yang tertib, aman dan nyaman untuk dihuni oleh warga Jakarta Timur,” ujar Bambang. Bambang mengatakan, di Kecamatan Jatinegara merupakan wilayah langganan banjir yang disebabkan banyak faktor. Salah satunya, Kali Ciliwung menjadi tempat sampah terpanjang bagi warga di sekitar bantarannya. Selain itu, air kiriman dari Bogor saat musim hujan juga menjadi salah satu penyebab banjir di Kecamatan Jatinegara, ditambah posisi pemukiman warga yang lebih rendah dari kali Ciliwung itu sendiri. “Untuk mengatasi masalah ini agar segera berikan sosialisasi kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan ke dalam kali Ciliwung dan akan menormalisasi sekitar bantaran kali. Warga akan kita ajak untuk mau pindah ke tempat yang lebih baik seperti rumah susun yang sudah disiapkan Pemerintah untuk para warga Kampung Pulo,” paparnya. Menurutnya, dalam mengantisipasi banjir di Jakarta Timur sudah dilakukan mediasi struktural dengan unit teknis untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk masalah bencana banjir dan rencana normaalisasi sungai ini. “Gubernur sudah berkomitmen akan membangun rumah susun yang bisa menampung 500 ribu kepala keluarga sampai akhir masa jabatannya, Pemrov DKI Jakarta bertekad untuk memberikan dan menjadikan tempat tinggal yang layak bagi warga Jakarta, kedepannya Jakarta harus bersih, nyaman, dan tertib sehingga tidak ada lagi lingkungan kumuh yang tidak layak huni,” ujarnya. Bambang mengatakan, Jakarta Timur merupakan wilayah Kota yang paling luas wilayahnya dan paling banyak penduduknya. Untuk itu Pemkot Jakarta Timur juga akan berupaya membuat kota layak anak, dan melakukan penataan kawasan sentra premier menjadi area pusat perdagangan dan perekonomian agar lebih menarik sehingga akan menarik banyak investor. Menurutnya, wilayah Keamatan Jatinegara merupakan wilayah yang banyak terdapat pasar dan pusat belanja, seperti pasar Jatinegara akan segera ditata agar tidak kumuh, pasar Gembrong untuk ditata menjadi pusat pasar mainan yang nantinya bisa menjadi ikon di Jakarta Timur. “Pasar Gembrong memang para pedagangnya harus ditata dengan sebaik mungkin dan tidak ada lagi yang berjualan dipinggir jalan karena membuat macet arus lalu lintas, semua pusat perdagangan itu diharapkan menjadi ikon perekonomian di Jatinegara,” ujarnya. Walikota mengatakan, saat ini sudah ada pasar batu akik Jakarta Gems Center di Kelurahan Rawa Bunga yang telah menjadi pusat batu aji terbesar di Asia. “Jakarta Gems Center telah menjadi ikon Jakarta Timur yang bisa kita banggakan. Begitu juga dengan beberapa pasar yang ada di Kecamatan Jatinegara semua akan ditata agar bisa menjadi ikon Jakarta Timur yang bisa dibanggakan,” paparnya. Sementara itu, Ketua RW 03 Kelurahan Bali Mester, Toni, meminta di wilayahnya dibuatkan taman interaktif walaupun sudah ada wacana pembuatan taman di kolong fly over Jatinegara. “Dengan adanya rencana pembuatan taman di fly over Jatinegara dikawatirkan jika sudah jadi taman para supir yang sering ngetem disekitar fly over banyak yang memanfaatkan taman tersebut untuk tidur,” katanya. Dirinya mengaku gembira dengan adanya kunjungan kerja Walikota karena dapat berkesempatan menyampikan aspirasi warga secara langsung. “Saya sangat mengapresiasi kepada Walikota yang telah menawarkan kepada warga untuk dibeli tanah yang mau dijual untuk dijadikan taman interaktif, perluasan masjid, dan pembanguna puskesmas namun memang harga harus sesuai dengan NJOP,” ujarnya. Ketua LMK Kelurahan Kampung Melayu dari RW 02 Kampung Pulo, Samsudin, mengatakan, warga Kampung Pulo sebenarnya mendukung program normalisasi dan penyodetan Kali Ciliwung untuk menanggulangi banjir. Namun dirinya meminta jika nanti ada normalisasi, agar memberi tenggang waktu kepada warga, jangan sampai dilakukan dadakan. (Idham/Kominfomas JT)