Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, memimpin Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil), di Ruang Sebaguna Blok C, Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kamis (3/11/2022). Terkait kesehatan Wali Kota mengingatkan untuk waspada terhadap lonjakan Covid 19 jenis XBB.
Wali Kota meminta kepada jajarannya untuk menggalakan pencegahan Covid 19, mengingat imbauan Kementerian Kesehatan RI, bahwa awal 2023, Indonesia diprediksi mengalami lonjakan Covid 19 jenis XBB. Karena itu, ia meminta untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjalani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), juga melaksanakan vaksinasi Covid 19.
“Covid jenis XBB sudah mulai lagi (meningkat), kita sebagai aparat wilayah tentunya ini bukan hanya tugas kesehatan saja (tim medis), tentunya tugas kepamongan semuanya. Saya perintahkan Lurah-Camat kalau ada kesulitan segera melapor,” kata Wali Kota.
Sentra-sentra vaksinasi Covid 19 juga diminta Wali Kota untuk didekatkan kepada masyarakat sehingga memudahkan mereka menjalani vaksinasi. Ia menyampaikan berdasarkan sumber data Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur pada 2 November 2022, capaian vaksinasi Covid 19 sebesar 85,02 persen untuk keseluruhan, sementara untuk vaksinasi tahap 3 dan booster pertama baru mencapai 55,64 persen.
“Kita lakukan sentra-sentra vaksin mendekati dengan warga setempat, supaya warga mau dilakukan vaksinasi booster maupun tahapan-tahapan. Kalau kita lihat capaiannya masih jauh Jakarta Timur, kita lihat juga trennya penularannya kemarin sore saja, sudah 1.850 di DKI Jakarta, tentunya paling tinggi Jakarta Timur, karena wilayah kita paling luas, paling padat penduduk, dan kebanyakan adalah hunian,” ujarnya.
Dalam 2 bulan terakhir di tahun 2022 ini, Wali Kota meminta untuk dilakukan percepatan vaksinasi Covid 19 guna mengantisipasi lonjakan kasus.
“Sebelum terjadi penularan yang besar kita lakukan pencegahan deteksi dini, pertama sosialisasikan PHBS, yang kedua kejar percepatan vaksinasi terutama di kawasan-kawasan padat, dan Satpol saya perintahkan dikurangi masyarakat untuk kumpul-kumpul yang sifatnya kurang bermanfaat,” tandasnya.
Dalam Rakorwil juga dibahas permasalahan wilayah lainnya seperti genangan, penyerapan anggaran hingga kesehatan, dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat untuk lebih baik lagi. Pembahasan dilakukan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Lurah, dan Camat, dari bidang pendidikan. (AD)