Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) melakukan survei dan evaluasi layanan internet dengan Wi-Fi gratis melalui JakWIFI. Tujuannya untuk meningkatkan layanan internet supaya lebih optimal dan tepat sasaran pada masa peralihan pandemi COVID-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta, Raides Aryanto mengatakan, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022 mengenai pencabutan PPKM, tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat sehingga sekolah dan perkantoran sudah masuk 100 persen.
Raides menjelaskan, hasil survei yang dilakukan Dinas Kominfotik DKI Jakarta secara umum menunjukkan bahwa pada fase peralihan pandemi COVID-19 seperti saat ini, aktivitas masyarakat berangsur normal, sehingga terjadi perubahan dalam pemanfaatan JakWIFI oleh masyarakat.
"Semangat utama dari penyediaan JakWIFI adalah untuk menjamin kesetaraan akses, khususnya bagi masyarakat kurang mampu di wilayah DKI Jakarta yang di antaranya digunakan untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ pada masa pandemi COVID-19," ungkap Raides, Selasa (3/1).
Raides menyampaikan, pemanfaatan JakWIFI untuk PJJ mencapai 56 persen berdasarkan survei Desember 2021 dan meningkat menjadi 60,9 persen pada survei Maret 2022. Namun, pada survei yang dilakukan pada November 2022 tercatat hanya 27,5 persen yang menggunakannya untuk PJJ.
"Selebihnya digunakan untuk hiburan atau 50,7 persen," ucap Raides.
Raides mengatakan, survei dilakukan secara proporsional di setiap Kota dan Kabupaten Administrasi di wilayah DKI Jakarta. Teknik pengambilan data survei dilakukan dengan pengisian kuesioner, survei lapangan, wawancara terstruktur, dan observasi kepada pengguna JakWIFI.
"Hasil survei ini menjadi landasan Dinas Kominfotik untuk melakukan penyesuaian titik lokasi JakWIFI yang tersebar di 645 RW yakni di lingkungan masyarakat yang pemanfaatannya kurang optimal dalam mengakses JakWIFI," urai Raides.
Raides menambahkan, berdasarkan data analisis dan monitoring serta survei yang telah dilakukan, terdapat 1.867 titik lokasi JakWIFI yang frekuensi penggunaannya tercatat sangat rendah.
Dinas Kominfotik DKI Jakarta akan terus mengoptimalkan layanan JakWIFI dengan meningkatkan kestabilan konektivitasnya pada titik-titik layanan JakWIFI yang tersedia.
"Dengan adanya evaluasi dan penyesuaian ini diharapkan dapat membuat layanan internet gratis melalui JakWIFI semakin efektif dan tepat sasaran titik lokasinya, sehingga dapat mendukung masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan produktif," tandas Raides.(Berita Jakarta)