Dunia Pendidikan Jakarta Timur Diharapkan Berkualitas dan Tidak Ada Kekerasan

Dewan Pendidikan diharapkan menemukan cara agar dunia pendidikan di Jakarta Timur terbebas dari tindakan kekerasan dan kian nyaman buat anak.

Jakarta Timur, (16/5/2023) - Walikota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, berharap dunia pendidikan di Jakarta Timur akan lebih baik lagi dengan metode pembelajaran, lingkungan sekolah yang sehat, hingga tidak adanya kekerasan di sekolah. Harapan itu diungkapkan Walikota saat menerima audiensi Dewan Pendidikan Jakarta Timur, di Ruang Tamu Wali Kota, Kantor Walikota Jakarta Timur, Selasa (16/5/2023).

Dengan predikat Jakarta Timur sebagai Kota Layak Anak (KLA) Utama, dunia pendidikan diharapkan semakin baik dalam pembentukan karakter anak dan tingkat kenyamanan mereka.

“Kita punya target apa yang mau kita kerjakan, baik secara lingkungan, SDM (Sumber Daya Manusia), maupun yang lainnya, supaya pendidikan di Jakarta Timur lebih berkualitas,” kata Walikota.

Dewan Pendidikan memiliki peran penting dalam mencapai target itu. Walikota meminta sebagai bagian dari pengawasan, Dewan Pendidikan harus mencari cara agar tidak ada lagi kekerasan di dunia pendidikan Jakarta Timur.

“Jakarta Timur mendapatkan Kota Layak Anak Utama, yang jelas tidak boleh ada kekerasan, semua yang dibangun fasilitas ramah anak, nyaman dan aman di dalam bersekolah,” ujar Walikota.

Hal ini diamini Ketua Dewan Pendidikan Jakarta Timur, Tjipto Sumadi. Ia menyampaikan, dunia pendidikan di Jakarta Timur sudah cukup baik sesuai predikat Kota Layak Anak Utama, karena kerjasama antar pemerintah serta stakeholder atau mitra kerja terbangun baik agar tidak ada lagi kekerasan di dunia pendidikan.  

Di sisi lain, Dewan Pendidikan juga ikut terlibat dalam pengawasan program sanitasi lingkungan serta penanganan stunting. “Oleh karena itu, tadi sebagai amanah dari Pak Walikota, insyaallah kami akan melakukan dari sanitasi lingkungan sampai dengan program stunting. Saya pikir itu menjadi tugas yang akan kami laksanakan, di samping kita juga akan membangun proses-proses penyadaran di dunia pendidikan baik terhadap lingkungan maupun masa depan anak itu sendiri,” ungkapnya. (AD)