Jakarta Timur, (13/5/2024) - Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota (Askesra) Administrasi Jakarta Timur, Achmad Salahuddin, membuka seminar kesehatan, bertema ‘Sadari dan peduli ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) di lingkungan kerja dan tempat tinggal, serta peran cuci hidung dalam terapi influenza’, di Ruang Serbaguna Blok A, Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin (13/5/2024).
Askesra menjelaskan, seminar kesehatan bertujuan menambah wawasan para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur, tentang pencegahan DBD dan influenza. Nantinya, dari kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan wawasan pencegahan di lingkungan masyarakat.
Seminar membahas bagaimana pencegahan DBD dengan melaksanakan 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur), ditambah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sekaligus juga pencegahan influenza dengan melakukan terapi cuci hidung.
“Kita sebagai ASN harus waspada, diharapkan nanti dengan ada seminar ini justru bisa memberikan edukasi, memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan, jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur turun ke lingkungan masyarakat untuk rutin melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilaksanakan setiap Selasa dan Jumat, bersama kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Kegiatan yang memeriksa titik rumah warga yang berisiko tempat kembang biaknnya jentik nyamuk.
“Tiap hari kita selalu mengimbau kepada masyarakat untuk rutin melaksanakan kegiatan PSN, itu seminggu 2 kali PSN, karena itu salah satu upaya yang efektif penanganan demam berdarah atau memutus mata rantai penyebaran demam berdarah. Di kantor juga gitu harus rutin melaksanakan PSN,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Dwian Andhika, Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) Provinsi DKI Jakarta menjelaskan, seminar membahas berbagai cara pencegahan DBD, mulai dari pengenalan jenis nyamuk, tanda-tanda terpapar DBD, melakukan PSN, PHBS, hingga dapat melakukan vaksin DBD yang tersedia di PPKP yang berada di Balaikota, setiap kantor Walikota, dan Bupati, juga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Sementara untuk pencegahan influenza dapat melakukan terapi cuci hidung seperti kala saat pencegahan Covid 19, dimana cuci hidung menggunakan Nhcl ataupun larutan isotonis lainnya, guna mengeluarkan kuman ataupun virus dari hidung ataupun mulut.
“Karena influenza itu masuknya dari hidung dan juga mulut, dan itu menjadi salah satu terapi yang disarankan oleh dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) kita. Itu yang bisa kita terapkan di tengah masyarakat dan amat mudah. Sementara untuk DBD memang yang kita utamakan adalah pencegahan, yaitu dengan PSN, tapi selain dari PSN ternyata ada inovasi di bidang kesehatan, salah satunya adalah dengan vaksinasi, ini salah satu yang baru di dunia medis bahwa vaksinasi DBD itu sudah bisa dijalankan di Indonesia, di Jakarta,” ungkapnya. (AD)