Jakarta Timur, (24/6/2024) – Indonesia Pencak Silat Champions (IPCS) yang digelar pada 21-23 Juni di GOR Ciracas, Jakarta Timur mendapat apresiasi dari Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Timur. Diharapkan kejuaraan yang digelar keempat kalinya itu bisa menjaring atlet-atlet pencak silat terbaik untuk Jakarta Timur.
Harapan itu diungkapkan Kepala Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Timur, Suyoto. Dalam kesempatan itu, ia mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas kegiatan penyelenggaraan IPSC ke-4, yang diikuti dari berbagai daerah, tak hanya wilayah Jabodetabek tapi juga yang berasal dari luar daerah.
“Saya kira sangat baik untuk menjaring atlet berbakat untuk bisa menjadi wakil atlet pencak silat Jakarta Timur dan bahkan atlet pencak silat DKI Jakarta. Semoga kegiatan ini bisa menjadi event kalender tahunan sehingga bisa menjadi modal pengalaman para atlet pencak silat k event-event yang lebih tinggi, kami sebagai pembina dari kegiatan-kegiatan olahraga pasti akan terus mendukung kegiatan ini dalam memajukan olaraga pencak silat untuk Kota Jakarta Timur,” kata Suyoto kepada tim Sudin Kominfotik Jakarta Timur, Senin (24/6/2024)..
Sementara itu, Pembina IPSC, Syarif, berharap kejuaraan mendorong para atlet agar tampil lebih profesional. Sekaligus, memicu setiap padepokan atau perguruan silat mendorong para atletnya agar profesional dan unjuk kemampuan dalam sebuah pertandingan.
“Justru harus diperbanyak pertandingan seperti ini, padepokan atau Perguruan yang tidak pernah ikut itu harus didorong dan diajak. Karena pertandingan itu penting bagi atlet atau anggota perguruan mereka,” kata Syarif.
IPSC ke-4 diikuti 838 peserta dengan memperebutkan total hadiah Rp20 juta dalam bentuk medali, sertifikat, uang pembinaan, dan alat alat pendukung latihan untuk pencak silat. Para atlet yang bertanding tak hanya dari wilayah Jabodetabek, tapi juga Lampung, Tegal, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Serang dan Banten.
“Kejuaraan digelar yang merupakan rujukan Dinas pendidikan DKI Jakarta untuk penginputan SIDANIRA jalur prestasi. Sidanira merupakan singkatan dari Sistem Pendataan Nilai Rapor sebagai pengganti nilai ujian nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Nuh Putra Damar Alam (17), atlet Perguruan Tapak Suci Padepokan Taman Mini mengatakan, penyelenggaraan event IPSC berlangsung dengan baik. Atlet yang keluar sebagai juara umum itu mengikuti kelas tanding dan mampu menjadi juara.
“Di IPSC lawannya bisa jual beli ilmu atau teknik ke sesama lawan. Saya mau event ini lebih sering diadakan dan selebihnya sudah bagus,” singkatnya. (JS)