Jakarta Timur, (27/9/2024) - Dalam rangka membantu pengamanan jalannya prosesi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Satpol PP Kota Jakarta Timur akan mengerahkan 560 personel. Anggota Satpol PP juga diimbau untuk bersikap netral.
Penegasan itu disampaikan Kasatpol PP Kota Jakarta Timur, Budhy Novian, saat dihubungi tim Sudin Kominfotik Jakarta Timur, Jumat (27/9/2024). Ia menjelaskan, sejak 25 September, pihaknya sudah mulai melakukan koordinasi dengan lintas sektor atau unit terkait. Seperti KPU, Bawaslu, Kesbangpol, Polres/Kodim dan unit terkait lainnya.
Hal ini dilakukan dalam menciptakan iklim yang kondusif.
"Anggota secara tentatif dikerahkan setiap hari untuk membantu kepolisian dan kecamatan secara maksimal. Sesuai jumlah saat pengamanan Pilpres dan Pemilu kemarin, ada 560 personel yang kita kerahkan," katanya.
Personel dikerahkan bertugas membantu menjaga obyek-obyek vital maupun pengamanan di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Termasuk saat memasuki hari tenang bersama Bawaslu melakukan penertiban seluruh alat peraga kampanye (APK).
Sejauh ini belum diidentifikasi titik rawan TPS di Jakarta Timur. Namun, dipastikan ada pengurangan jumlah TPS, dari semula saat Pilpres kemarin sebanyak 8.812, hanya separuhnya jumlah TPS yang ada saat Pilkada. Kategori titik rawan TPS itu biasanya karena berada di daerah rawan banjir/genangan, jarak pos keamanan ke TPS juga yang jauh, juga menjadi titik rawan.
Dalam kesempatan itu, Budhy Novian, mengimbau jajarannya agar tetap bersikap netral dalam pelaksanaan Pilkada DKI.
"Anggota Satpol PP tidak diperbolehkan untuk ikut kampanye atau mengampanyekan salah satu pasangan calon gubernur/wakil gubernur DKI dalam setiap kesempatan apapun," tegasnya. (JS)