Pemkot Jakarta Timur Gelar Festival Pelajar Berintegrasi dan Anti Korupsi di Kramat Jati

Jakarta Timur, (22/11/2024) - Inspektur Pembantu Kota Administrasi Jakarta Timur, Dasuki, membuka Festival Pelajar Berintegritas tingkat SD, SMP, SMA, SMK Kecamatan Kramat Jati, di SMA Negeri 51 Jakarta, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (22/11/2024).

Bertemakan, ‘Gerakan Membangun Budaya Berintegritas dan Anti Korupsi di Kalangan Pelajar Menuju Jakarta Kota Global’, kegiatan di SMA Negeri 51 merupakan gelaran keenam di Jakarta Timur. Nantinya, kegiatan menyebar ke-10 kecamatan se-Jakarta Timur.

Dasuki menjelaskan, kegiatan digelar untuk para pelajar tingkat SD, SMP, SMA/SMK se-Kecamatan Kramat Jati. Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut, para pelajar di seluruh tingkatan dapat memahami dan mencegah tindak korupsi sejak dini, sehingga pencegahan korupsi sudah membudaya sejak usia dini.

“Diharapkan nantinya setelah mengikuti acara ini, anak-anak dapat menambah pengetahuan dan pemahaman terkait dengan apa itu korupsi, nilai-nilai anti korupsi. Hari ini keenam, masih ada 4 kecamatan lagi dan terakhir di tanggal 29 November 2024,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 51 Jakarta, Solihin, menyampaikan terima kasih kepada Inspektorat Pembantu Kota Administrasi Jakarta Timur dan Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Timur, yang telah menggelar kegiatan tersebut. Ia menilai kegiatan memberikan pemahaman berintegritas serta budaya anti korupsi, sehingga para pelajar dapat memahami peran anti korupsi di usia dini, dengan jumlah peserta pelajar sebanyak 300.

“Terima kasih yang sudah menyelenggarakan konsep penularan informasi menyangkut tentang pelajar berintegritas dan anti korupsi. Semoga dengan acara seperti ini dapat mengena dari pada anak-anak bagaimana nilai anti korupsi dan seterusnya,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Nur Mailisa Maulidina dan Hesty Prameswari, pelajar kelas XI SMA Negeri 51 Jakarta. Menurutnya kegiatan sangat bermanfaat bagi para pelajar untuk memahami bagaimana bersosialisasi serta mencegah ataupun berperilaku anti korupsi, sehingga generasi muda dapat membawa budaya anti korupsi untuk ke depannya.

“Jadi kita mengetahui apa saja tentang korupsi, sudah ada pelajaran anti korupsi sejak dini, kita jadi tahu dampak korupsi bagi kita. Tentunya dari kami, semoga ke depannya kita sebagai generasi yang akan meneruskan generasi jadi lebih baik lagi,” ungkapnya. (AD)