Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana memastikan banjir yang melanda kota Jakarta, sejak Senin (9/2), masih dalam kondisi terkendali. Genangan air yang terjadi di beberapa tempat pun, dari hasil pemantauannya, Selasa (10/2), sudah berangsur-angsur surut.
“Berdasarkan hasil pemantau saya di lapangan dan laporan dari para Camat, ketinggian air mayoritas sudah turun. Statusnya pun masih biasa, belum siaga banjir,” kata Walikota, usai meninjau lokasi banjir di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara.
Untuk wilayah Kampung Pulo sendiri yang merupakan langganan banjir, terdapat sekitar 200-300 pengungsi. Mereka di tampung di Kantor Sudin Kebersihan Jakarta Timur.
Terkait kekhawatiran sebagian masyarakat, banjir besar akan melanda kota Jakarta, Walikota yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta ini, meminta mereka untuk tenang. Sekali lagi dirinya memastikan status kota Jakarta belum siaga banjir.
Menurut Bambang, untuk memutuskan status siaga banjir harus melihat berbagai aspek, salah satunya ketinggian air di beberapa pintu air seperti Katulampa dan Depok. “Ketinggian air di pintu air tersebut minimal harus siaga 2,” katanya.
Selain itu, juga dihitung kecepatan debit air hingga sampai ke Jakarta. Setelah dipastikan masuk siaga 1, dalam waktu yang tidak lama tim asistensi yang terdiri darin 39 SKPD terkait akan merumuskan berita acara yang isinya Jakarta masuk status siaga banjir.
“Berita acara itu harus diteken Gubernur, maka maka barulah siaga darurat itu ditetapkan,” katanya.
Pemutusan siaga darurat yang ditandatangani Gubernur itu bisa kapan saja. Pernah tengah malam setelah melalui beberapa pertimbangan tim asistensi mengantar ke rumah guebrnur untuk ditandatangani.
“Bisa tengah malam ketuk rumah Gubernur untuk diteken. Jadi tidak boleh asal,” ujarnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)