Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, mengatakan, aksi kerja bakti yang dilakukan jajaran Pemkot Jakarta Timur setiap hari minggu di kelurahan-kelurahan bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar sadar terhadap lingkungannya. Terutama sekali saat menghadapi banjir, sehingga saluran-saluran air di kampung-kampung dapat berfungsi dengan baik.
“Dengan adanya kerjasama antara para pejabat dan masyarakat bersama-sama dalam melakukan kerja bakti membersihan lingkungan dari sampah serta membersihkan saluran air yang tersumbat lumpur diharapkan air bisa mengalir dan tidak terjadi banjir lagi,” ujarnya, saat melakukan kerja bakti bersama warga di RW 07 Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Minggu (15/2).
Kerja bakti ini juga merupakan kegiatan rutin setiap minggu. Seluruh unit terkait serta jajaran di tingkat Kelurahan dan Kecamatan turun langsung kerja bakti bersama warga membersihkan lingkungan.
“Apalagi saat ini sedang dilakukan penilaian untuk program Adipura, pada penilaian P1 Jakarta Timur nilainya masih dibawah standar yang ditetapkan sebesar 73. Pada penilaian P1, Jakarta Timur masih dibawah 73, masih kalah dengan Kota Tangerang yang sudah diatas 73, padahal dahulu Tangerang nilainya selalu dibawah Jakarta Timur,” papar Walikota.
Diharapkan, dengan seringnya melakukan kerja bakti setiap minggu, hasil penilanan Jakarta Timur dapat meningkat sehingga bisa mengalahkan Kota Tangerang. ”Untuk itu kita keluarkan semua upaya kita untuk bisa meningkatkan poin penilaian program Adipura ini,” harapnya.
Menurutnya, program Adipura ini hanya bentuk motivasi untuk menciptakan lingkungan menjadi bersih. Namun sebenarnya, penghargaan Adipura bukan tujuan utama, karena tujuan utama dari program ini adalah menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.
“Jika warga masyarakat sudah memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kebersihan lingkungan, dan lingkungan sudah bersih mungkin Adipura ini tidak ada lagi, karena memang tujuan utama dari Program Adipura ini adalah menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk dihuni,” ujarnya.
Walikota berharap, tidak ada lagi warga yang membuang sampah kesaluran air dan kali. “Jangan jadikan saluran air dan kali menjadi tempat sampah terpanjang. Dengan bersihnya saluran air dan normalisasi kali, banjir di Jakarta Timur dapat berkurang dan kalau bisa tidak ada banjir lagi,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua RW 07, Sanusi, mengatakan, diwilayahnya ada beberapa titik banjir yang disebabkan saluran air tidak berfungsi baik, karena sudah tertutup lumpur dan sampah. Untuk itu, warga melakukan kerja bakti dengan fokus membersihkan saluran air yang mampet.
“Saya juga sangat senang banyak para pejabat baik dari tingkat Kelurahan sampai tingkat Kota bersama sama melakukan aksi kerja bakti membersihkan lingkungan RW 07 Keluranhan Cipinang Besar Utara, bahkan saya lihat Walikota Jakarta Timur langsung turun tangan membersihkan saluran air yang mampet tertutup lumpur,”
paparnya.Sanusi berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat memotivasi warga agar lebih rajin membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka. “Walikota saja tidak malu turun ke got membersihkan sampah dan lumpur, masa kita diam saja tidak melakukan sesuatu untuk lingkungan sendiri,” ujarnya. (Idham/Kominfomas JT)