Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama targetkan pembebasan lahan proyek sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) tahun ini selesai. Menurut Gubernur, proyek tersebut sangat mendesak untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di sepanjang aliran Kali Ciliwung.
“Tahun ini selesai,” ujar Gubernur, saat ditanya wartawan seusai menghadiri acara dengan jajaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Provinsi DKI Jakarta, di Graha Auditorium BKKBN Pusat, Jl Permata Hijau No. 1 Halim Perdanakusuma, Senin (16/2).
Menurut Gubernur, proyek tersebut masih terkendala pembebasan lahan. Namun menurutnya, sudah didapat titik temu mengingat lahan yang dipertahankan sebagain warga merupakan tanah milih negara.
“Tahun lalu ada kesalahpahaman, ternyata yang dibebaskan itu tanah negara. Ternyata di Jakarta ini banyak tanah negara yang didudukin sejak puluhan tahun,” ujarnya.
Untuk itu, warga yang menempati tanah negara hanya akan mendapatkan uang kerohiman sebesar 25 persen dari NJOP. Namun menurutnya, warga bersikeras meminta ganti rugi senilai harga pasaran.
“Kita tahu kalau tanah negara kerohiman hanya boleh 25 persen. Kalau harga pasar, kita masuk penjara,” ujarnya.
Menurut Basuki, proyek tersebut harus tetap berjalan mengingat salah satu program untuk mengatasi banjir di Kota Jakarta. “Kita akan paksa karena tidak mungkin memindahkan saluran,” tegasnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)