Walikota Jakarta Timur Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, memimpin Gladi Lapang Pekan Sadar Bencana Jakarta Timur tahun 2014, di Pintu Air Kanal banjir Timur (KBT) Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Kamis (30/10). Gladi lapang sadar bencana ini merupakan program tahunan dalam rangka kesiapan petugas dalam menghadapi musim penghujan.
“Memang musim kemarau kali ini cukup panjang, tetapi kita harus mempunyai persiapan yang matang, untuk itu kegiatan geladi lapang ini dilakukan karena hujan dan banjir bisa datang kapan saja apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan,” kata Krisdianto.
Menurutnya, kesiapan para petugas tidak boleh kendor sedikitpun, selain penanganan bencana banjir, penanganan bencana kebakaran atau bencana alam juga harus tetap siap dibutuhkan kapan saja.
Krisdianto mengatakan, beberapa waktu lalu terjadi bencana dua kebakaran besar di Jakarta Timur dan kedua bencana kebakaran tersebut berada dikomplek militer yang pertama di Kelurahan Cililitan dan kedua di komplek Berlan, Kelurahan Kebon Manggis.
“Hal tersebut menunjukan bahwa masalah bencana itu bisa datang kapan saja dan dimana saja, oleh karena itu bagi unit yang terkait dengan masalah penanganan bencana, baik bencana alam maupun bencana yang ditimbulkan oleh manusia harus selalu siap kapan saja dibutuhkan dan mengecek peralatan yang dimiliki untuk penanganan bencana,” ujarnya.
Walikota meminta, jJangan berpikir masih musim kemarau dan tidak ada banjir, sehingga alat-alat didiamkan begitu saja, tidak pernah dilihat dan diperiksa. “Begitu datang bencana banjir semuanya terganggu baik dari penanganan dan pertolongan,” paparnya.
Demikian juga dalam mengatisipasi bencana kebakaran, masyarakat harus bisa diberdayakan semaksimal mungkin. Diharapkan Sudin Damkar dan PB Jakarta Timur dapat memprogramkan sosialisasi ataupun pelatihan kepada masyarakat bagaimana mengatasi bencana kebakaran secara mandiri.
“Sekali kali lakukan sweeping pengecekan listrik ke pemukiman padat penduduk, diperiksa semua penggunaan listrik yang berpotensi menyebakan arus pendek. Arus pendek itu banyak sekali dimanfaatkan oleh masyarakat dan bahkan digunakan oleh dunia industri,” ujar Krisdianto.
Krisdianto berharap, dari Sudin Damkar dan Satpol PP dibuat program untuk mengecek penggunaan listrik oleh masyarakat, karena jika salah dalam penggunaan listrik akan menimbulkan kebakaran.
“Disamping kita melakukan tindakan penanggulangan bencana kita juga lakukan tidakan pendekatan kepada masyarakat untuk memberikan sosialisasi, informasi, dan pelatihan tentang penggunaan listrik yang baik kepada masyarakat dan menjelaskan bahayanya penggunaan listrik yang mengakibatkan arus pendek, kalau perlu juga adakan sidak ke pemukiman padat penduduk yang sering terjadi kebakaran,” papar Krisdianto.
Krisdianto, mengatakan, kegiatan Gladi Lapang Pekan Sadar Bencana Jakarta Timur tahun 2014 ini diikuti 300 peserta terdiri dari TNI, Polri, Tagana, Satpol PP, Sudin Damkar dan PB, Sudin Perhubungan, Sudin Kebersihan, Yayasan Budha Suci, Karang Taruna, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta juga ada dari ORARI Lokal Jakarta Timur. Mereka ikut serta mendukung kegiatan ini, dan berkomitmen kesiapannya membantu Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dalam penanggulangan bencana.
“Saya juga sempat diberikan HT dari ORARI Jakarta Timur dan akan digunakan untuk memantau, keberadaan ORARI Jakarta Timur. Ini sangat bagus sekali karena dengan keberadaan organisasi ini maka informasi dilapangan akan cepat kita terima dan akan cepat juga dalam penangan bencana,” tukasnya. (Idham/Kominfomas JT)