Sebabkan Banjir, Wakil Walikota Bongkar Penutup Saluran Air Di Jl. Bunga Rampai

Wakil Walikota Jakarta Timur H. Husein Murad terlihat geram melihat banyaknya bangunan milik warga yang berdiri di atas saluran air, di sepanjang Jl. Bunga Rampai, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit.  Bahkan, ada warga yang sengaja membendung saluran, tersebut sehingga air pun meluap ke jalan.

“Ini tidak dapat dibiarkan, bangunan yang berdiri di atas saluran harus dibongkar karena banjir yang terjadi kemarin sebagian besar disebabkan saluran air tidak berfungsi dengan maksimal,” kata Wakil Walikota, saat kerja bakti dengan warga RW 09 Kelurahan Malaka Jaya, Minggu pagi (1/3).

Dengan menggunakan palu godam, Wakil Walikota pun membongkar sendiri penutup saluran air yang terbuat dari coran semen, di depan sebuah ruko di Jl. Bunga Rampai Raya. Tadinya, saluran sengaja ditutup untuk tempat parkir kendaraan pengunjung ruko tersebut.

“Saluran air harus terbuka agar dapat mudah dibersihkan. Tapi banyak saluran air yang telah ditutup warga dengan berbagai alasan,” kata Husein yang didampingi Camat Duren sawit Abubakar dan Lurah Malaka Jaya Lidiana Endah.

Dirinya pun meminta pihak Sudin Tata Air Jakarta Timur untuk melakukan normalisasi saluran air di sepanjang Jl. Bunga Rampai Raya. Walaupun warga di kawasan tersebut tidak kebanjiran, namun kalau hujan air yang tidak tertampung di saluran air, akan meluap ke jalanan.

“Saya juga perintahkan Camat Duren Sawit dan Lurah Malaka Jaya untuk menertibkan bangunan liar di atas saluran air, sehingga pihak Sudin Tata Air dapat segera melakukan program normalisasi,” ujarnya.

Ketua RW 09 Enjang Kurniawan yang mendampingi Wakil Walikota mengaku senang mendapat dukungan untuk menormalisasi saluran air di Jl. Bunga Rampai Raya yang masuk wilayah RW 09 dan sebagain lagi RW 08 Kelurahan Malaka Jaya. “Warga pasti mendukung bila saluran air dinormalisasi, karena demi kepentingan warga juga,” kata Enjang.

Sebagai Ketua RW, Enjang pun mengaku siap untuk mensosialisasikan kepada warga untuk membongkar sendiri bangunan miliknya  yang berdiri di atas saluran air. Minimal menurutnya, harus ada bak kontrol agar saluran mudah dibersihkan.

“Selama ini warga secara rutin secara rutin melakukan kerja bakti sebulan sekali. Namun mengalami kesulitan untuk membersihkan saluran karena banyak yang tertutup rapat dan dicor semen,” ujarnya.

Wilayah RW 09 Kelurahan Malaka Jaya menurutnya terdiri dari 950 rumah yang terbagi dalam 17 RT. “Untuk jumlah kepala keluarga mencapai 3000 kepala keluarga. Umumnya yang tinggal pensiunan pegawai negeri, sebagian lagi masih aktif dan anak-anaknya,” kata Enjang.

Untuk kegiatan kerja bakti ini melibatkan seluruh Ketua RT dan warga setempat. Kerja bakti difokuskan untuk membersihkan saluran air di wilayah tersebut dari sampah dan lumpur.

“Kerja bakti ini didukung aparat dari kecamatan dan kelurahan. Untuk mengangkut sampah dibantu satu truk sampah dari Dinas Kebersihan,” katanya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)