Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Veronica Tan Purnama, melakukan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jl. Buluh, RW 16 Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramatjati, Selasa (3/3). Peresmian dimulainya pembangunan RPTRA yang berada di tengah-tengah pemukiman warga ini juga dihadiri Wakil Ketua I TP PKK Provinsi DKI Jakarta Happy Farida Hidayat, Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana dan Ketua TP PKK Jakarta Timur Siti Samsyiah Musyawardana.
Veronica mengatakan, RPTRA di RW 16 Kelurahan Cililitan merupakan salah satu dari rencana 6 RPTRA yang dibangun di Provinsi DKI Jakarta tahun ini. Nantinya dalam 2-3 tahun ke depan, di Provinsi DKI Jakarta ditargetkan berdiri 300 RPTRA.
“Nantinya di setiap kelurahan di Provinsi DKI Jakarta akan berdiri satu RPTRA yang pemanfaatannya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat,” kata Vero.
Namun menurutnya, RPTRA difokuskan untuk menampung kegiatan kader PKK, seperti Posyandu, PAUD dan lainnya. Namun ada pula vasilitas lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat seperti lapangan olahraga, perpustakaan dan auditorium.
“Masing-masing tempat tidak sama, karena sebelum dibangun RPTRA telah dilakukan sosial mapping,” kata Vero.
Pada kesempatan ini Vero meminta masyarakat setempat untuk bersama-sama menjaga, merawat dan memelihara RPTRA yang pengelolaannya kelak diserahkan kepada kader PKK. Dirinya berharap, RPTRA yang dibangun dapat menjadi sentral kegiatan masyarakat.
“Pembangunan RPTRA ini untuk menuju kota layak anak,” katanya.
Sementara itu Lurah Cililitan Hendriyanto Alamsyah mengatakan, RPTRA di RW 16 Kelurahan Cililitan dibangun di atas tanah milik negara dengan luas 3.800 m2. Lahan tersebut telah dibebaskan oleh Pemda DKI Jakarta pada tahun 1984 yang peruntukannya sebagai lahan pendidikan.
“Dulunya lahan ini menjadi tempat pembuangan sampah warga dan pada tahun 2007 dibangun PAUD dan Posyandu yang peresmiannya oleh Gubernur DKI waktu itu Fauzi Bowo,” kata Alamsyah.
Warga sangat berharap, RPTRA dapat cepat terwujud mengingat saat ini sudah sangat terbatas lahan untuk tempat bermain anak-anak dan interaksi warga. “Harapan kami taman ini segera terbangun, karena di sini banyak anak-anak,” ujarnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)